JAKARTA (Waspada): Neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2023 kembali mencatat surplus US$3,45 miliar.
Surplus neraca perdagangan tersebut merupakan capaian selama 38 bulan secara berturut-turut sejak April 2020.
“Surplus neraca dagang Juni 2023 berasal dari selisih nilai ekspor dan impor sebesar US$3,45 miliar,” kata Sekretaris Utama BPS Atqo Mardiyanto dalam konferensi pers virtual, Senin, (17/7/2023).
BPS mencatat nilai ekspor Indonesia Jan–Juni 2023 mencapai US$128,66 miliar atau turun 8,86 persen dibanding periode yang sama pada 2022. Sementara ekspor nonmigas mencapai US$120,82 miliar atau turun 9,32 persen.
Atqo mengungkapkan, surplus neraca dagang di Juni ini meningkat tajam sebesar 708,66 persen, dibandingkan bulan sebelumnya US$0,43 miliar.
“Tetapi, memang masih lebih rendah bila dibandingkan bulan yang sama tahun yang lalu (minus 32,75 persen)” katanya.
Surplus neraca perdagangan Juni 2023 ini lebih ditopang oleh surplus pada komoditi non migas yaitu sebesar US$4,42 miliar.
Dengan komoditas penyumbang surplusnya adalah bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan nabati, serta besi dan baja.
Sementara itu, surplus perdagangan non migas Juni 2023 ini jauh lebih tinggi dibanding bulan lalu senilai US$2,25 miliar. (J03)