ASIA (Waspada.id): Pasar Asia-Pasifik dibuka bervariasi pada hari Kamis (11/9), setelah Wall Street kembali mencetak rekor tertinggi, didorong oleh harapan pemangkasan suku bunga The Fed serta data inflasi yang positif.
Dilansir dari cnbc.com, Indeks acuan Jepang, Nikkei 225, naik 0,23% pada awal perdagangan, sementara indeks Topix melemah 0,18%.
Di Korea Selatan, Kospi menguat 0,67%, sedangkan indeks saham berkapitalisasi kecil Kosdaq naik 0,2%.
Sementara itu, di Australia, indeks ASX/S&P 200 turun 0,29%.
Di Hong Kong, Hang Seng Index diperkirakan dibuka lebih rendah dengan kontrak berjangka berada di level 25.994, dibandingkan dengan penutupan terakhir indeks di 26.200,26.
Futures saham AS relatif stabil pada jam perdagangan Asia awal, seiring Wall Street menanti rilis data inflasi konsumen utama untuk bulan Agustus yang dijadwalkan keluar Kamis pagi waktu setempat.
Pada perdagangan semalam di AS, sebagian besar indeks utama berhasil mencetak rekor penutupan tertinggi setelah data indeks harga produsen terbaru menunjukkan inflasi mulai mereda.
Indeks pasar luas S&P 500 ditutup naik 0,3% ke level 6.532,04, menjadi rekor penutupan baru. Indeks ini sempat menguat hingga 0,7% ke level 6.555,97, mencetak rekor intraday tertinggi sepanjang sejarah.
Nasdaq Composite naik tipis 0,03% dan berakhir di 21.886,06, juga mencetak rekor penutupan setelah sempat menyentuh level intraday tertinggi sebelum terkoreksi pada sesi sore.
Sementara itu, Dow Jones Industrial Average turun 220,42 poin atau 0,48% ke level 45.490,92, terbebani oleh penurunan saham Apple setelah pengumuman iPhone terbaru gagal menarik minat investor. (cnbc/id09)