PEMATANGSIANTAR (Waspada): Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian.
“Mereka merupakan tulang punggung perekonomian lokal, sumber lapangan pekerjaan serta wahana kreativitas dan inovasi,” sebut Wali Kota Susanti Dewayani saat pembukaan Festival Sisibataslabuhan di lapangan tenis Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI), Jl. Adam Malik, Sabtu (2/9).
Terutama saat pandemi Covid-19 pada 2020-2022, menurut Wali Kota, pelaku UMKM ikut terdampak, namun mereka tahan banting dan mampu bertahan. “Terimakasih untuk UMKM.” Ucapan itu mendapat sambutan tepukan tangan dari yang hadir.

Wali Kota menyatakan Pemko Pematangsiantar memberikan dukungan sebesar-besarnya kepada para pelaku UMKM agar terus tumbuh dan berkembang.
“Bazar ini menjadi ajang untuk memamerkan produk-produk berkualitas yang menghasilkannya dengan penuh dedikasi dan keahlian. Bukan hanya kuantitas, tapi kualitas agar layak jual dan berpotensi mendapat promosi,” imbuh Wali Kota.
Wali Kota juga berharap Festival Sisibataslabuhan bisa menjadikannya sebagai sarana pembelajaran, kolaborasi dan inovasi, hingga dapat memperkuat sektor UMKM, meningkatkan pemahaman tentang peran BI serta menjalin kerjasama yang kuat antar lembaga dan komunitas.
Demi mencapai visi dan misi terwujudnya Pematangsiantar yang sehat, sejahtera dan berkualitas, Wali Kota menyatakan Pemko tetap memprioritaskan kegiatan ekonomi masyarakat termasuk UMKM melalui misi pengelolaan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia (SDM) yang efektif dalam memajukan perekonomian.
“Melalui perangkat daerah, kami terus melakukan berbagai macam upaya untuk meningkatkan SDM dan produk UMKM yang semuanya maksudnya agar UMKM kita tumbuh dan berkembang secara sehat serta dapat berkontribusi secara langsung dalam pertumbuhan ekonomi di kota yang sama-sama kita cintai ini,” imbuh Wali Kota.
Wali Kota mengharapkan BI semakin meningkatkan kerjasama, kolaborasi dan sinergi dengan Pemko dalam menjalankan program kerja untuk mewujudkan strategi nasional secara optimal dalam mengawal proses pemulihan ekonomi daerah dan nasional.
“Terimakasih BI yang telah mendukung penuh ekonomi masyarakat dengan memberikan pelatihan dan pendidikan kepada UMKM termasuk dukungan finasial,” ucap Wali Kota.
Pada kesempatan itu, Wali Kota mengenakan dan memamerkan produk UMKM berbahan tenunan ulos berwarna merah. “Yang saya kenakan saat ini hasil dari UMKM Pematangsiantar wujud kearifan lokal. Tidak bisa meragukannya lagi kualitas dan keindahannya. Bangga dengan buatan Indonesia.”
Di festival dengan tema “Mendorong UMKM untuk Indonesia Maju,” Wali Kota memberikan apresiasi dan mengucapkan terimakasih kepada KPw BI yang telah menginisiasi sekaligus melaksanakan kegiatan festival 2023 dan yakin kegiatan itu merupakan wujud kepedulian dan keberpihakan KPw BI untuk ikut membantu dalam upaya mendukung UMKM yang ada di Pematangsiantar.
Kehadian BI, lanjut Wali Kota, bukan sekedar lembaga pengatur mata uang dan stabilitas ekonomi, namun juga berperan dalam memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat mengenai peran penting mereka dalam meningkatkan perekonomian nasional, khususnya di Sisibataslabuhan (Siantar, Simalungun, Batubara, Asahan, Tanjungbalai, Labura, Labuhanbatu dan Labusel).
Sebelumnya, Kepala KPw BI Muqorobin senada menyatakan UMKM memiliki peranan penting dan strategis dalam pertumbuhan ekonomi. “Di wilayah Sisibataslabuhan ada 34.914 UMKM dan mampu menyerap 67,91 persen dari jumlah tenaga kerja Sisibataslabuhan.”
Kapasitas ekonomi UMKM, lanjut Muqorobin, juga terus meningkat, terlihat dari sisi kredit. “Perkembangan kredit UMKM Sisibataslabuhan meningkat 11,4 persen (yoy) dari Juli 2022 sebesar Rp 16,05 triliun menjadi Rp 17,89 triliun di Juli 2023.”
“Terlepas dari segala potensi dan perkembangan yang ada, terindentifikasi empat masalah dan tantangan UMKM Indonesia ke depan, pertama, mempertahankan UMKM dalam ekosistim digital, kedua bagaimana dalam meningkatkan kapasitas, kualitas dan produktivitas UMKM agar kontribusi lebih besar terhadap perekonomian dan perdagangan global, ketiga memperluas akses keuangan bagi UMKM saat ini dan hanya 25 persen UMKM Indonesia memiliki akses keuangan,” ungkap Muqorobin.
Keempat, lanjut Muqorobin, kesadaran lingkungan dari ancaman global, dimana UMKM Indonesi perlu perlu menerapkan proses ramah lingkungan dalam produktivitas mereka.
Mengingat pentingnya peran UMKM dalam perekonomian, menurut Muqorobin perlu sinergi antara BI dengan pemerintah, dinas dan pemangku kepentingan lainnya untuk terus meningkatkan peran UMKM dalam perekonomian.
“BI Pematangsiantar sendiri memiliki 82 UMKM binaan dan mitra dengan mendampingi perkembangannya. BI Pematangsiantar memiliki berbagai macam program untuk mengembangkan UMKM di Sisibataslabuhan, diantaranya Wira Usaha BI (WUBI) yang tahun ini sudah terselenggara ketiga kalinya,” sebut Muqorobin.
Muqorobin menyebutkan pada festival itu juga, pihaknya menyelenggarakan wisuda WUBI batch-3 yang mereka harapkan agar dapat menjadi UMKM handal di bidang masing-masing.
BI menyelenggarakan Festival Sisibataslabuhan di 2023, lanjut Muqorobin, sebagai even bagi UMKM Sisibataslabuhan untuk dapat mempromosikan produk mereka kepada masyarakat luas.
Tema festival, sebut Moqorobin, alasannya berdasarkan sektor industri 34,3 persen UMKM di Sumut. “Ini merupakan sektor industri makanan.”
Pada festival tahun ini yang berlangsung pada 2-3 September 2023, lanjut Muqorobin, selain pameran UMKM, terdapat beberapa kegiatan lain seperti pasar murah, kas keliling, sosialisasi QRIS, talkshow Cinta, Bangga dan Paham (CBP) Rupiah, kuliner, berbagai macam lomba, hiburan bagi masyarakat seperti penampilan band lokal dan senam pagi bersama.
Kegiatan berlanjut dengan wisuda pelaku UMKM binaan BI dan peninjauan stand bazar UMKM.
Tampak hadir, Ketua Dekranasda Kusma Erizal Ginting, Ketua DPRD Timbul M Lingga, Kapolres AKBP Yogen Heroes Baruno, Kajari Jurist Precisely Sitepu, Dandim 0207/Simalungun Letkol Inf Hadrianus Yossi SB, Ketua MUI M. Ali Lubis, perwakilan kepala daerah kabupaten/kota Sisibataslabuhan.(a28).