Scroll Untuk Membaca

EkonomiNusantara

Peluncuran BI-OJK Hackathon Kompetisi Inovasi Layanan Keuangan Digital

Peluncuran BI-OJK Hackathon

Peluncuran BI-OJK Hackathon Kompetisi Inovasi Layanan Keuangan Digital
Kick-off Hackathon dilakukan Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta dan Kepala Eksekutif Pengawas ITSK, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK Hasan Fawzi, di Kompleks Perkantoran BI, Jakarta (5/6). (ist)
Kecil Besar
14px

JAKARTA (Waspada): Bank Indonesia (BI) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan BI-OJK Hackathon 2025, ajang kompetisi inovasi layanan keuangan digital bertema “Empowering the Future: Innovating Digital Services and Financial Solutions for Inclusive Growth and Resilient Economy”.

Kompetisi ini terbuka bagi masyarakat umum, dengan kategori profesional maupun mahasiswa, dengan periode pendaftaran mulai 5 Juni hingga 11 Juli 2025.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Kick-off Hackathon dilakukan oleh Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta dan Kepala Eksekutif Pengawas ITSK, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK Hasan Fawzi, bertempat di Kompleks Perkantoran BI, Jakarta (5/6).

Di sisi lain, aktivitas pinjaman online masyarakat terus melonjak. Per April 2025, outstanding pinjol tumbuh 28,72 persen (yoy) menjadi Rp80,94 triliun. Namun, peningkatan ini juga disertai dengan naiknya risiko kredit bermasalah.

“TWP90 (tingkat wanprestasi di atas 90 hari) berada di level 2,93 persen per April 2025, dibandingkan pada Maret sebesar 2,77 persen,” kata Agusman.

Untuk layanan Buy Now Pay Later (BNPL), pembiayaan mencapai pertumbuhan tahunan 47,11 persen menjadi Rp8,24 triliun. Namun, rasio kredit macet (NPF) gross juga ikut naik menjadi 3,74 persen dari bulan sebelumnya yang sebesar 3,48 persen.

Total piutang pembiayaan dari perusahaan multifinance tercatat sebesar Rp504,18 triliun, naik 3,67 persen secara tahunan. Meskipun begitu, laju pertumbuhannya melambat jika dibandingkan pertumbuhan Maret 2025 yang mencapai 4,60 persen (yoy).

Profil risiko pembiayaan tetap dalam batas aman. NPF gross April 2025 menurun ke 2,43 persen dari 2,71 persen pada Maret. Sementara NPF net tercatat 0,82 persen, sedikit naik dari bulan sebelumnya yaitu 0,80 persen.

Sektor modal ventura juga mengalami kenaikan pembiayaan tipis sebesar 1,04 persen yoy menjadi Rp16,49 triliun pada April 2025, meski dibanding bulan sebelumnya justru sedikit turun dari Rp16,73 triliun.

Adapun gearing ratio perusahaan pembiayaan juga membaik, turun menjadi 2,23 kali, jauh di bawah ambang batas maksimum 10 kali. (J03)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE