Scroll Untuk Membaca

Ekonomi

Pembelian Mobil Baru Menurun, Pembiayaan Multifinance Melambat

Pembelian Mobil Baru Menurun, Pembiayaan Multifinance Melambat
Pertumbuhan pembiayaan multifinance di sektor otomotif masih mengalami perlambatan bila dilihat secara bulanan. Hal ini disebabkan, pembelian mobil baru mengalami penurunan yang menjadi pemberat utama.
Kecil Besar
14px

JAKARTA (Waspada.id): Pertumbuhan pembiayaan multifinance di sektor otomotif masih mengalami perlambatan bila dilihat secara bulanan. Hal ini disebabkan, pembelian mobil baru mengalami penurunan yang menjadi pemberat utama.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman mengatakan, penyaluran pembiayaan pada objek kendaraan bermotor sebesar Rp404,94 triliun pada Juli 2025.

“Hal ini mengalami peningkatan sebesar 0,21% yoy dan terkontraksi sebesar -0,03% mtm,” ungkap Agusman sebagaimana dilansir dari CNBC Indonesia, Selasa (9/9/2025).

Lebih rinci disebutkan, pembiayaan roda dua baru tercatat sebesar Rp86,83 triliun, tumbuh sebesar 2,35% yoy dan 1,12% mtm. Sementara roda dua bekas tercatat sebesar Rp24,63 triliun, tumbuh sebesar 11,83% yoy dan 1,07% mtm.

Meski roda dua positif, pembiayaan di roda empat baru sebesar Rp145,59 triliun, kontraksi sebesar -4,05% yoy dan -0,35% mtm. Selain itu roda empat bekas sebesar Rp91,08 triliun, tumbuh sebesar 4,72% yoy dan terkontraksi sebesar -1,13% mtm.

Dari segmen mobil pengangkutan, piutang pembiayaannya tercatat sebesar Rp56,81 triliun. Angka ini terkontraksi sebesar -2,91% yoy dan meningkat 0,35% mtm.

“Per Juli 2025, outstanding pembiayaan kendaraan roda dua EV tercatat sebesar Rp238,36 miliar dan kendaraan roda empat EV sebesar Rp5,72 triliun,” kata dia.

Meski demikian, secara umum, Agusman menilai pembiayaan kendaraan bermotor diperkirakan akan tetap tumbuh positif.

Untuk diketahui, OJK mencatat piutang pembiayaan Perusahaan Pembiayaan (PP) tumbuh 1,79% yoy pada Juli 2025 (Juni 2025: 1,96% yoy) menjadi Rp502,95 triliun, didukung pembiayaan modal kerja yang tumbuh sebesar 8,86% yoy.

Profil risiko Perusahaan Pembiayaan (PP) terjaga dengan rasio Non Performing Financing (NPF) grosstercatat sebesar 2,52% (Juni 2025: 2,55%) dan NPF net 0,88% (Juni 2025: 0,88persen). Gearing ratio PP tercatat sebesar 2,21 kali (Juni 2025: 2,24kali) dan berada di bawah batas maksimum sebesar 10 kali. (cnbci/id09)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE