SINGKIL (Waspada.id): Penuhi kebutuhan pangan masyarakat di desa, BUMDes Sebatang Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil, kini mulai melirik untuk mengembangkan peternakan ayam petelur.
Budidaya ayam petelur yang akan menjadi program unggulan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bangkit Bersama Desa Sebatang ini, diharapkan akan menjadi motor penggerak peningkatan ekonomi masyarakat, dalam mewujudkan program ketahanan pangan nasional.
Direktur BUMDes Sebatang, Buyung Bancin yang dikonfirmasi Waspada.id, Senin (22/9/2025) mengungkapkan, dengan memanfaatkan 20 persen alokasi dana desa, BUMDes fokus untuk mengembangkan peternakan ayam petelur untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat di desa.
“Saat ini kita sudah memulai pembangunan kandang untuk budidaya ayam petelur, yang didanai dari anggaran 20 persen dana desa,” ucap Buyung yang akrab dengan sebutan Buyung Jetor.
Porgram ketahanan pangan desa dengan mengembangkan ayam petelur ini bertujuan untuk menjamin ketersediaan telur kebutuhan masyarakat. Sebab harga telur sebagai kebutuhan protein masyarakat terus mengalami kenaikan.
“Dengan mengembangkan ayam petelur ini, di samping menghasilkan telur kebutuhan konsumsi sendiri juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat, serta diharapkan dapat menstabilkan harga dan mengatasi kelangkaan kebutuhan pangan masyarakat,” ujarnya
Buyung memastikan bahwa pengelolaan usaha tersebut akan dilakukan transparan di bawah pengawasan Internal Bumdes, Pendamping Desa dan juga pihak kecamatan.
Diharapkan, program ini bisa dapat terus berkembang dan memberi manfaat luas bagi masyarakat di Desa Sebatang.

“Sementara untuk tahap awal pengelolaan kegiatan ini, BUMDes akan mengembangkan sebanyak 600 ekor ayam petelur dan sedang membuat kandang berukuran 9 x 4 meter,” pungkasnya.
Terpisah, Kepala Desa Sebatang, Rajab, yang juga diamanahkan sebagai Komisaris BUMDes mengatakan, program untuk menggalakkan ketahanan pangan tidak hanya sebatas tanaman pokok, seperti padi, jagung, atau sayuran, tetapi juga kebutuhan protein dan hewaninya.
“Dengan mengembangkan ayam petelur ini, bisa mendapat keuntungan lainnya. Sebab setelah ayam tidak lagi produktif, indukannya bisa dijual menjadi pedaging dan bisa dikonsumsi masyarakat,” jelas Rajab.
Program ketahanan pangan desa ini akan terus mendapat pengawasan ketat Internal BUMDES, Pendamping Desa, dan pihak dari kecamatan, serta masyarakat Desa Sebatang.
“Kita harapkan melalui program BUMDes ini mampu mengeluarkan ancaman krisis pangan, dan mengeluarkan Aceh Singkil dari ancaman inflasi berkepenjangan,” tambah Buyung Jetor. (id.86)