PEMATANGSIANTAR (Waspada): Pertumbuhan ekonomi di wilayah kerja (Wilker) Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) tahun 2024 sebesar 4,7 persen lebih rendah secara nasional sebesar 5,05 persen.
“Karena itu, KPw BI bersama pemerintah daerah (Pemda) di Wilker KPw BI di Pematangsiantar, Simalungun, Batubara, Asahan, Tanjungbalai, Labuhanbatu Utara, Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan (Sisibataslabuhan) masih terus berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi itu,” sebut Kepala KPw BI Muqorobin saat bincang media di De’Daun Cafe & Resto, Jl. Rajawali, Kamis (5/6) siang.
Mengenai indikator makro ekonomi di awal 2025 terkait investasi, ekspor dan impor, Muqorobin menyebutkan impor masih lebih besar dari ekspor, namun masih dalam kondisi normal.
Menurut Muqorobin, ekspor, impor dan investasi merupakan komponen penting dalam ekonomi makro yang saling terkait dan saling mempengaruhi.
Peningkatan ekspor dan investasi, lanjut Muqorobin, dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan nasional serta kebijakan pemerintah yang tepat dapat membantu meningkatkan kinerja ekspor, menarik investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
“Pengendalian inflasi terus berlangsung bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Sisibataslabuhan dan upayanya dengan menggelar operasi pasar murah, meningkatkan kerjasama antar daerah serta melalui program Pekarangan Pangan Lestari (P2L),” papar Muqorobin.
Menurut Muqorobin, P2L tujuannya untuk meningkatkan ketersediaan, aksebilitas dan pemanfaatan pangan di tingkat rumah tangga melalui pemanfaatan lahan pekarangan secara berkelanjutan.
Mengenai kinerja perbankan di Wilker KPw BI dalam pembiayaan kredit, menurut Muqorobin, cenderung tumbuh positif dan juga transaksi sistem pembayaran QRIS terus meningkat. “Pangsa pasar terbesar yakni Simalungun, Asahan dan Pematangsiantar.”
Tentang peredaran uang yang masih mengalami outflow, Muqorobin menyebutkan BI membuka pelayanan penukaran uang rusak dan terus berupaya mengedukasi masyarakat melalui sosialisasi cinta, bangga, paham rupiah dan jangan melipat, meremas, mencoret, membasahi dan mendistraplase atau 5 Jangan.
“Program KPw BI Pematangsiantar selanjutnya yakni Geobike Kaldera Danau Toba sebagai dukungan untuk realisasi Geopark. Kegiatan itu berkolaborasi dengan Pemkab Simalungun dan Pemko Pematangsiantar,” sebut Muqorobin.(a28)













