JAKARTA (Waspada.id): Pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2025 mencapai 5,04 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Demikian disampaikan Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS), Moh Edy Mahmud di Jakarta, Rabu (5/11/2025).
“Bila dibandingkan kuartal II 2025, pertumbuhan ekonomi meningkat 1,43 persen, dan secara kumulatif periode Januari–September 2025 tumbuh 5,01 persen,” ujar Edy.
Dikatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat lebih tinggi dari proyeksi pertumbuhan ekonomi global maupun negara berkembang.
Menurutnya, Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global pada kuartal III 2025 sebesar 3,2 persen, sementara pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang mencapai 4,2 persen.
“Hasil proyeksi IMF juga menunjukkan inflasi negara berkembang pada 2025 cenderung lebih tinggi dari kondisi global, tetapi lebih rendah dibandingkan tahun 2024,” ucap Edy.
Hasil Survei Ekonomi Rumah Tangga Triwulanan (Seruti) menunjukkan konsumsi per kapita untuk jasa makan minum dan akomodasi serta barang dan jasa lainnya masing-masing tumbuh 5,76 persen dan 7,49 persen (yoy).
Pertumbuhan transaksi daring dari e-retail dan marketplace tercatat sebesar 6,19 persen (quarter to quarter / q-to-q), dan indeks penjualan eceran riil tumbuh 4,67 persen (yoy). Nilai transaksi uang elektronik, kartu debit, dan kartu kredit juga meningkat 10,30 persen (yoy).
“Survei IBS Triwulanan menunjukkan peningkatan produksi di beberapa industri pengolahan nonmigas, seperti industri logam dasar,” lanjut Edy.
BPS Amencatat, penjualan listrik kuartal III 2025 tumbuh 2,83 persen (yoy), terutama didorong konsumsi listrik rumah tangga dan industri yang masing-masing meningkat 0,76 persen dan 3,23 persen (yoy).
Sementara aktivitas bongkar muat berdasarkan data Pelabuhan Indonesia (Pelindo) menunjukkan adanya peningkatan arus peti kemas sebesar 3,80 persen (yoy).
Pengangguran Turun
Untuk jumlah pengangguran, BPS mencatat terjadi penurunan pada bulan Agustus 2025, yaitu turun sebanyak 4.092 orang dibandingkan dengan periode yang sama pada 2024.
Edy Mahmud mengatakan, sebanyak 7,46 juta orang atau 4,85 persen dari total angkatan kerja pada Agustus 2025 merupakan pengangguran.
“Jumlah pengangguran tersebut menurun sebanyak 4.092 orang dibandingkan Agustus 2024. Proporsi pekerja penuh dan tingkat setengah pengangguran juga mengalami penurunan,”urainya.
Ia menjelaskan, penurunan tingkat pengangguran terbuka dibandingkan Agustus tahun lalu terjadi, baik pada penduduk laki-laki maupun perempuan, serta di wilayah perkotaan maupun perdesaan.
Edy memaparkan, per Agustus 2025 terdapat sebanyak 218,17 juta penduduk yang termasuk kategori usia kerja. Jumlah tersebut meningkat 2,80 juta orang dibandingkan kondisi Agustus 2024.
Dari sisi angkatan kerja, terdapat 154 juta orang atau bertambah sekitar 1,89 juta orang. Namun kategori bukan angkatan kerja mencapai 64,17 juta orang atau naik sekitar 0,91 juta orang. Dari total angkatan kerja, sebanyak 146,54 juta orang di antaranya bekerja. (id88).













