MEDAN (Waspada.id): Mata uang Rupiah ditutup menguat ke level 16.415 per US Dolar. Setelah sempat alami tekanan di sesi perdagangan pagi berbalik arah dan mampu melawan tekanan US Dolar, pada perdagangan Kamis (4/9).
“Rupiah berbalik seiring dengan kian lemahnya imbal hasil US Treasury 10 tahun yang perlahan turun di bawah 4.2%. Situasi ini dimanfaatkan oleh mata uang Rupiah untuk berbalik menekan US Dolar,” ujar Gunawan.
Sementara itu, setelah sempat sesaat berada di zona hijau di sesi perdagangan awal, IHSG selebihnya ditransaksikan di zona merah dan sempat menyentuh level terendahnya di angka 7.855. Sebelum akhirnya IHSG ditutup melemah 0.23% di level 7.867,348.
“Sejumlah saham yang mengalami koreksi pada perdagangan hari ini, Kamis (4/9/2025) diantaranya adalah BUMI, ANTM, BRMS, BBRI dan INDY,” ujar Gunawan.
Berbeda dengan kinerja IHSG yang melemah, mayoritas bursa di Asia justru mampu ditutup di zona hijau meskipun dalam penguatan yang relatif terbatas.
“Minimnya sentimen pasar pada perdagangan hari ini membuat kinerja pasar saham di Asia banyak yang bergerak sideways,” katanya.
Selanjutnya pelaku pasar akan mencermati sejumlah data penting yang akan dirilis AS pada perdagangan malam dini hari, seperti data penyerapan tenaga kerja dan data manufaktur AS. Namun dampak dari rilis data tersebut tidak akan berpengaruh kepada IHSG maupun Rupiah. Karena pasar keuangan di tanah air diliburkan pada hari Jumat.
Terpisah harga emas dunia pada pedagangan sore ini ditransaksikan sedikit melemah di level $3.538 per ons troy, atau sekitar 1.8 juta per gram. (id09)
