Scroll Untuk Membaca

Ekonomi

Rupiah Melemah Di Tengah Membaiknya Kinerja Ekonomi AS

Rupiah Melemah Di Tengah Membaiknya Kinerja Ekonomi AS
Ilustrasi
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada.id): Nilai tukar Rupiah kembali melemah menembus level Rp16.700 per dolar AS pada awal pekan ini. Pelemahan tersebut terjadi di tengah sentimen positif dari membaiknya kinerja ekonomi Amerika Serikat (AS), yang memicu penguatan bursa saham global termasuk kawasan Asia.

Pengamat Pasar Keuangan Sumut, Gunawan Benjamin, menjelaskan bahwa kinerja pasar saham di Asia pagi ini cenderung menguat, seiring dengan rilis sejumlah data ekonomi AS yang menunjukkan perbaikan.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

“Indeks manufaktur (PMI) AS naik ke level 52,6 pada Oktober, mencerminkan ekspansi sektor manufaktur yang lebih baik dari perkiraan. Ini menjadi katalis positif bagi pasar saham, termasuk di Asia,” ujar Gunawan, Selasa (4/11).

IHSG dibuka menguat di level 8.275 pada sesi pembukaan. Menurut Gunawan, penguatan tersebut masih mendapat dukungan dari optimisme global, namun tekanan terhadap Rupiah menjadi faktor pembatas bagi penguatan indeks lebih lanjut.

“Kebijakan kenaikan tarif impor yang diterapkan AS sebelumnya justru memberikan keuntungan bagi perekonomian mereka. Sebaliknya, perang dagang dengan China mulai memberikan dampak negatif pada ekonomi China, yang tercermin dari melambatnya kinerja manufaktur negara tersebut,” jelasnya.

Meskipun mayoritas bursa Asia berada di zona hijau, Rupiah justru tertekan hingga menyentuh level Rp16.710 per dolar AS. Gunawan menyebut pelemahan Rupiah kali ini juga dipengaruhi oleh kenaikan imbal hasil US Treasury 10 tahun yang kembali menembus 4,1%, sehingga mendorong arus modal keluar dari negara berkembang.

“Minimnya sentimen domestik dan naiknya yield obligasi AS membuat Rupiah berada di bawah tekanan. Pergerakannya hari ini diperkirakan berada di kisaran Rp16.670 hingga Rp16.730 per dolar AS,” ujarnya.

Sementara itu, IHSG diproyeksikan bergerak dalam rentang 8.200 hingga 8.290, dengan potensi koreksi saat mendekati level psikologis 8.300.

Di sisi lain, harga emas dunia juga mengalami penurunan ke level US$3.977 per ons troy, meski masih berpeluang kembali ke area US$4.000 pada perdagangan hari ini. Harga emas setara dengan sekitar Rp2,14 juta per gram di pasar domestik.

“Harga emas masih berada dalam fase konsolidasi. Investor cenderung wait and see terhadap arah kebijakan suku bunga AS,” pungkas Gunawan. (id09)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE