LANGSA (Waspada.id): Kolaborasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Lhokseumawe bersama Pemerintah Kota Langsa menggelar Festival Meurah Silu Aceh 2025 sebagai ajang promosikan potensi wisata, seni dan kebudayaan serta produk UMKM pesisir laut dan pegunungan Provinsi Aceh di Taman Hutan Kota Langsa, Sabtu (20/9).
Acara yang bertema “Merajut Kebersamaan Meningkatkan Perekonomian Daerah” akan berlangsung dari tanggal 20-21 September 2025 diikuti oleh berbagai kabupaten/kota dalam wilayah kerja Kantor Perwakilan BI Lhokseumawe.
Wali Kota Langsa, Jeffry Sentana S Putra, SE menyampaikan, Pemerintah Kota Langsa beserta seluruh jajaran mengucapkan selamat datang di Kota Langsa dan terima kasih serta apresiasi kepada Kantor Perwakilan BI Lhokseumawe dan semua pihak yang sudah menginisiasi kegiatan luar biasa ini.
“Festival Meurah Silu ini bukan hanya memperkenalkan seni, budaya, dan kearifan lokal Aceh, tetapi juga menjadi ruang untuk memberdayakan ekonomi masyarakat melalui UMKM dan ekonomi kreatif,” katanya.

Melalui festival ini, sambungnya, Bank Indonesia hadir tidak hanya sebagai pengendali moneter, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dengan semangat kolaborasi antara budaya, pariwisata, dan UMKM yang semuanya bermuara pada peningkatan kesejahteraan rakyat.
Nama Meurah Silu sendiri mengingatkan pada sejarah besar Aceh: kepemimpinan yang visioner, berani, dan penuh kebijaksanaan.
“Semangat inilah yang harus kita warisi dalam menghadapi tantangan ekonomi hari ini dengan keberanian berinovasi, keteguhan menjaga nilai, dan kebersamaan membangun daerah,” ungkap Jeffry Sentana.
Sebelumnya, Kepala Kantor Perwakilan BI Lhokseumawe, Prabu Dewanto mengatakan bahwa Festival Meurah Silu ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan di setiap tahunnya dan ini yang kedua kalinya di Kota Langsa.
“Kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi Kantor Perwakilan BI Lhokseumawe dan seluruh stakeholder dalam menggali potensi ekonomi untuk menjawab tantangan dalam pengembangan ekonomi di Provinsi Aceh,” paparnya.
Diikuti sebanyak 10 kabupaten/kota, kegiatan ini juga menjadi pendongkrak ekonomi keuangan syariah dalam pengendalian inflasi di pesisir laut dan pegunungan Aceh.
“Semoga Festival Meurah Silu 2025 dapat menjadi momentum yang berarti dalam menggerakkan ekonomi lokal dan memperkenalkan potensi Aceh kepada dunia,” pungkas Prabu Dewanto.(Id74)