PEMATANGSIANTAR (Waspada): Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi mengharapkan seminar nasional dari Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) bisa memunculkan berbagai gagasan dan solusi yang aplikatif.
“Yang dapat menjadi masukan bagi pemerintah daerah dalam merancang kebijakan ekonomi yang adaptif dan progresif,” sebut Wali Kota saat pembukaan seminar nasional Kagama dengan tema “Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan” serta topik “Alternatif Pembiayaan Daerah dalam Meningkatkan Investasi dan Pendapatan Daerah” di gedung serbaguna Pemko, Jl. Merdeka, Senin (21/7).
Wali Kota juga mengapresiasi Kagama Pematangsiantar-Simalungun yang telah menginisiasi dan menyelenggarakan seminar itu dengan topik yang sangat relevan dan aktual.
Menurut Wali Kota, di tengah dinamika pembangunan dan keterbatasan fiskal yang pemerintah daerah hadapi saat ini serta memang tuntutan untuk terus mencari strategi pembiayaan yang inovatif, inklusif dan berkelanjutan.
“Pembiayaan alternatif seperti skema Public Private Partnership (PPP), obligasi daerah serta pemanfaatan aset daerah yang produktif menjadi peluang yang penggaliannya perlu dan mengoptimalkannya,” imbuh Wali Kota.
Dalam konteks Pematangsiantar, lanjut Wali Kota, pihaknya menyadari pentingnya kolaborasi antar pemangku kepentingan, baik pemerintah, swasta, akademisi maupun masyarakat dalam mendorong investasi yang mampu membuka lapangan kerja, meningkatkan pendapatan daerah serta memperkuat daya saing ekonomi lokal.
Namun demikian, menurut Wali Kota, percepatan pertumbuhan ekonomi juga harus berjalan seiring dengan inklusivitas dan berkelanjutan.
“Artinya, pelaksanaan pembangunan tidak hanya berorientasi pada angka pertumbuhan, tapi juga harus menjamin keadilan sosial, pemerataan kesejahteraan serta pelestarian lingkungan hidup.”
Wali Kota berharap melalui forum ini akan muncul berbagai gagasan dan solusi yang aplikatif, yang dapat menjadi masukan berharga bagi pemerintah daerah dalam merancang kebijakan ekonomi yang adaptif dan progresif.
“Mari kita jadikan seminar ini sebagai ruang dialog yang konstruktif, tempat bertemunya gagasan dan pengalaman untuk kemajuan daerah kita tercinta khususnya Pematangsiantar dan Simalungun. Selamat mengikuti seminar, semoga semangat kebersamaan, edukasi dan pemberdayaan terus tumbuh dan membawa manfaat besar bagi seluruh warga Pematangsiantar,” harap Wali Kota.
Sebelumnya, Ketua Panitia Henry Jhon Musa Silalahi dalam laporannya menyebutkan kegiatan seminar itu berkat dukungan Pemko dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Pematangsiantar.
“Terimakasih kepada Pemko dan KPw BI Pematangsiantar yang telah memfasilitasi kegiatan ini. Selamat datang kepada peserta seminar yang telah meluangkan waktu menghadiri kegiatan ini,” imbuh Henry.
Menurut Henry, seminar itu bertujuan untuk mengetahui dan memahami adanya potensi pendapatan daerah, hingga bisa meningkatkan investasi dan juga mendorong kolaborasi pemerintah dengan dunia usaha serta masyarakat. “Semoga kegiatan ini produktif dan membuka wawasan bagi kita semua.”
Seminar menghadirkan narasumber Kepala KPw BI Muqorobin, Direktur Pembiayaan Infrastruktur Kementerian Pekerjaan Umum Meike Kencanawulan Martawidjaja, Perencana Ahli Utama Kementerian PPN/Bappenas Sumedi Andono Mulya serta Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM Yogyakarta Mudrajat Kuncoro.
Penyerahan cinderamata dan stola Simalungun kepada Wali Kota dan para narasumber serta persembahan tortor (tarian) Sombah (sembah) dari Sanggar Tari Rayantara Pematangsiantar juga mengisi kegiatan itu.
Turut hadir anggota DPRD Patar Luhut Panjaitan mewakili Ketua DPRD, Ketua Kagama Pematangsiantar Toga Sehat Sihite, sejumlah pimpinan OPD Pemko, Pengurus Daerah Kagama Provsu dan lainnya.(a28)