Scroll Untuk Membaca

Ekonomi

Sepanjang 2022 Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$54,46 Miliar

Sepanjang 2022 Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$54,46 Miliar
Kepala BPS Margo Yuwono (ist)
Kecil Besar
14px

JAKARTA (Waspada): Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, depanjang 2022 neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar US$54,46 miliar, atau tumbuh 53,75 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. 

“Realisasi ini lebih tinggi dari surplus neraca perdagangan pada 2021 yang mencapai US$35,34 miliar,” kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Senin (16/1/2023), di Jakarta.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Sepanjang 2022 Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$54,46 Miliar

IKLAN

Dijelaskan, surplus neraca perdagangan terjadi karena kinerja ekspor di sepanjang 2022 lebih tinggi ketimbang impor. 

Tercatat, kinerja ekspor mencapai US$291,98 miliar pada 2022 atau tumbuh 26,07 persen dari tahun sebelumnya. 

Sementara kinerja impor tercatat sebesar US$237,52 miliar di sepanjang 2022, atau tumbuh 21,07 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Lebih lanjut, berdasarkan kelompoknya, neraca perdagangan tahun lalu ditopang oleh kinerja perdagangan nonmigas yang tercatat surplus sebesar US$78,85 miliar pada 2022, sedangkan neraca perdagangan migas defisit US$24,39 miliar.

“Surplus neraca perdagangan barang masih ditopang oleh surplus neraca komoditas nonmigas,” ujar Margo. 

Adapun neraca perdagangan RI yang surplus sepanjang tahun lalu didorong pula kinerja surplus pada setiap bulannya, tak terkecuali pada Desember 2022. 

BPS mencatat, neraca perdagangan surplus sebesar US$3,89 miliar pada Desember 2022. Kinerja surplus pada bulan lalu tersebut terjadi karena tingginya laju ekspor ketimbang impor. 

Tercatat, laju ekspor mencapai US$23,83 miliar pada Desember 2022, sedangkan laju impor mencapai US$19,94 miliar.

Menurut kelompoknya, surplus neraca perdagangan pada bulan lalu turut ditopang surplus neraca komoditas nonmigas. 

Neraca perdagangan nonmigas tercatat surplus sebesar US$5,61 miliar, sedangkan neraca perdagangan migas mengalami defisit sebesar US$1,73 miliar. 

“Kinerja perdagangan Indonesia sampai Desember 2022 itu surplus selama 32 bulan berturut-turut, sejak Mei 2020,” tutur Margo. (J03) 

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE