Tingkat Kemiskinan Ekstrem Di Indonesia Sekitar 5,4 Juta Jiwa 

  • Bagikan

JAKARTA (Waspada): Berdasarkan data pemerintah tingkat kemiskinan ekstrem di Indonesia tahun 2022 adalah 2,07 persen, atau sekitar 5,4 juta jiwa. 

“Jumlah tersebut setara juga dengan 1.400.000 keluarga, yang berada dalam miskin ekstrem,” kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendi di Jakarta, Jumat (27/1/2023).

Saat ini, lanjutnya, pemerintah terus berupaya menekan agar kemiskinan ekstrem entas sampai 0 persen dan menargetkan supaya kemiskinan ekstrem mencapai 0 persen pada tahun 2024. 

Muhadjir tegaskan, berbagai upaya telah dilakukan seperti pembangunan basis data untuk ketepatan target serta integrasi, kolaborasi dan intervensi untuk peningkatan efektivitas program.

“Untuk mengatasi hal ini, pemerintah telah meluncurkan beberapa bantuan program perlindungan sosial yang sasarannya langsung menyentuh ke masyarakat,” ungkap Muhadjir. 

Dia menjelaskan, kemiskinan bisa menyebabkan kekacauan dan ketidak teraturan negara serta menjadi sumber dari berbagai macam petaka, ketidakberesan, msupun perilaku menyimpang. 

Muhadjir nyatakan, bahwa menjaga keteraturan dan ketahanan keluarga yang juga berkaitan dengan kemiskinan juga telah diperintahkan oleh semua agama, yang juga berkaitan dengan ketahanan keluarga dari kemiskinan. 

“Tidak akan cukup penanganan kemiskinan hanya dilakukan oleh pemerintah. Tetapi akan sangat menyelesaikan masalah ini, apabila kita saling bahu membahu,” imbuh Muhadjir. 

Masih Tinggi

Sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengungkapkan angka kemiskinan ekstrem di Indonesia masih cukup tinggi. Meskipun hal ini masih menjadi tantangan di setiap negara termasuk Indonesia.

“Meskipun kemiskinan menurun di tahun 2021, tapi angka kemiskinan di negeri kita terbilang masih cukup tinggi. Begitu pula untuk tingkat kemiskinan ekstrem,” ujar Wapres dalam Peringatan Hari Pemberantasan Kemiskinan Sedunia, beberapa waktu lalu. 

Ma’ruf Amin mengungkapkan pemerintah berkomitmen melakukan penguatan kebijakan penanggulangan kemiskinan, melalui tim nasional percepatan penanggulangan kemiskinan. 

“Antara lain dengan mendorong sinergi dan konvergensi program lintas kementerian dan lembaga, berdasarkan data pensasaran percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem,” terangnya. 

Seluruh pihak, tegas Ma’ruf, harus berkolaborasi dan kerja dalam penghapusan kemiskinan ekstrem dan penurunan angka kemiskinan di seluruh Indonesia. (J03) 

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *