Scroll Untuk Membaca

Ekonomi

Wall Street Pecah Rekor, Pasar Yakin The Fed Akan Turunkan Suku Bunga

Wall Street Pecah Rekor, Pasar Yakin The Fed Akan Turunkan Suku Bunga
Patung Banteng yang melambangkan momen bullish pada perdagangan saham di New York Stock Exchange, Wall Street, New York, AS. Foto: Flickr/Don Sniegowski
Kecil Besar
14px

NEW YORK (Waspada.id): Bursa saham Amerika Serikat melesat pada perdagangan Kamis waktu setempat atau Jumat (12/9/2025) WIB, seiring meningkatnya optimisme investor bahwa Federal Reserve akan menurunkan suku bunga acuannya pekan depan.

Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 617,08 poin atau 1,36% ke level 46.108,00. S&P 500 naik 0,85% ke 6.587,47, sementara Nasdaq Composite menguat 0,72% ke 22.043,07. Ketiga indeks utama tidak hanya mencetak rekor intraday sepanjang masa, tetapi juga menutup perdagangan di level tertinggi baru.

Dilansir dari investortrust.id, dorongan reli ini datang meski data inflasi konsumen (CPI) Agustus memberi sinyal campuran. Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS) melaporkan CPI bulanan naik 0,4%, lebih tinggi dari perkiraan ekonom sebesar 0,3%. Namun secara tahunan, inflasi sesuai ekspektasi di level 2,9%. CPI inti—yang mengecualikan pangan dan energi—naik 0,3% secara bulanan dan 3,1% tahunan, tepat sesuai proyeksi.

Sehari sebelumnya, indeks harga produsen (PPI) justru turun 0,1%, memicu sinyal perlambatan tekanan harga dari sisi hulu.

Di sisi lain, pasar tenaga kerja menunjukkan pelemahan. Klaim tunjangan pengangguran mingguan naik signifikan, bertambah 27.000 menjadi 263.000 pada pekan yang berakhir 6 September, level tertinggi sejak Oktober 2021. Angka itu jauh di atas perkiraan 235.000.

Dampaknya, imbal hasil obligasi pemerintah AS langsung turun, dengan yield Treasury 10 tahun jatuh ke 4%.

Kondisi ini semakin memperkuat ekspektasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan 17 September. Bahkan peluang pemangkasan lebih dalam, yakni 50 bps, mulai mendapat perhatian.

“Pemangkasan seperempat poin sudah hampir pasti, tetapi data pengangguran membuka ruang untuk pemangkasan setengah poin,” ujar Jay Woods, Chief Market Strategist Freedom Capital Markets, dikutip CNBC.

“Perhatikan yield Treasury 10 tahun. Jika turun ke kisaran 3%, reli pasar bisa berlanjut,” sambungnya.

Kenaikan Kamis juga meluas ke berbagai sektor. Saham perbankan seperti JPMorgan dan ritel konsumer seperti Walmart ikut terangkat, didorong optimisme biaya pinjaman yang lebih rendah akan mendorong daya beli dan investasi. (invtr/id09)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE