PEMATANGSIANTAR (Waspada.id): Wali Kota Pematangsiantar, Wesly Silalahi, memaparkan rencana strategis pengendalian inflasi Kota Pematangsiantar dalam High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi (TPID) Wilayah SISI BATAS LABUHAN di Hotel Niagara Parapat, Simalungun, Kamis (13/11/2025).
Wesly menjelaskan bahwa Kota Pematangsiantar mengalami deflasi -0,31 persen pada Oktober 2025, namun inflasi tertinggi tahun ini mencapai 5,48 persen pada September 2025, dengan komoditas penyumbang utama adalah cabai merah.

“Harga cabai merah dipengaruhi cuaca buruk yang mengakibatkan pasokan berkurang dan biaya transportasi meningkat karena sudah melewati masa panen di sentra produksi, seperti Kabupaten Simalungun, Karo, dan Batubara,” terangnya.
Wesly memaparkan berbagai upaya pengendalian inflasi yang telah dilakukan, meliputi keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif. Program unggulan adalah kesepakatan bersama antara TPID Kota Pematangsiantar dengan Koperasi Konsumen Rezeki Halal Barokah (RHB) untuk menyediakan komoditi bahan pangan dengan harga lebih murah melalui mekanisme subsidi.

“Tujuannya, menyediakan komoditi bahan pangan guna menjamin ketersediaan dan keterjangkauan harga yang lebih murah dibandingkan pasar melalui mekanisme subsidi harga bahan pokok yang mengalami inflasi,” jelas Wesly.
Strategi jangka pendek dan menengah yang disampaikan meliputi contract farming penanaman cabai merah, penjajakan Kerjasama Antar Daerah (KAD) dengan Kabupaten Batubara, Gerakan Pangan Murah (GPM), Operasi Pasar Murah (OPM), penambahan Bantuan Tak Terduga (BTT), perbaikan Pasar Horas, intensifikasi pertanian melalui Urban Farming, serta perbaikan saluran irigasi. [***]












