Scroll Untuk Membaca

Features

Diawali Menabung RP50 Ribu Jumiyem Bisa Daftar Haji

Diawali Menabung RP50 Ribu Jumiyem Bisa Daftar Haji
Jumiyem Joyorejo, 90, Calhaj tertua Kloter 15 dari Kabupaten Asahan. Waspada/Anum Purba
Kecil Besar
14px

MENABUNG selama puluhan tahun, akhirnya Jumiyem,90, Jamaah calon haji(Calhaj) dari Kabupaten Asahan, bisa berangkat haji tahun 2025 ini. Iapun tercatat sebagai jamaah tertua dalam Kelompok terbang 15, yang berangkat ke Tanah Suci pada Senin(19/5) malam.

“Saya ingatnya menabung untuk berhaji ini lima puluh ribu dalam celengan. Uang itu saya siapkan setiap kali menjual hasil panen dari ladang dengan bermacam hasil pertanian,”ucapnya.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Tergabung dalam Kloter 15, Jumiyem sedikit berkisah perjalanan hidupnya. Sebagai seorang petani, Jumiyem memiliki 10 anak dan belasan cucu serta cicit,hidup dengan kesederhanaan. Menyiapkan menu makan sehari-hari dengan sayur mayur dan ikan agar bisa menghemat biaya hidup, terlebih suaminya telah wafat. Sehingga biaya hidup ia tanggung sendiri.

Budaya menabung setiap kali panen hasil pertanian terus ia jalankan. Hingga tahun 2020 lalu, ia membuka celengan dan uangnya bisa membayar ongkos naik haji di bank.

“Setelah dapat porsi haji, saya terpikir dengan siapa ke tanah suci. Maka saya sarankan anak laki-laki saya untuk mendaftarkan diri. Anak saya Rusiadi yang saya harapkan bisa menjadi pendamping. Namun saat saya bisa berangkat tahun ini, justru anak saya yang belum bisa,”ujarnya.

Sadar akan ke Tanah Suci seorang diri, Jumiyem berdoa dan memohon kepada Allah SWT agar dipertemukan dengan teman yang baik, teman yang bisa seperjalanan dalam melaksanakan ibadah.

“Ya, ke Makkah seorang diri. Namun ada teman – teman seperjalanan yang insyaallah bisa membantu jika saya butuhkan,”ujar penduduk Aek Songsongan Pengkol Bandar Pulo Kabupaten Asahan.

Meski berusia 90 tahun, Jumiyem Binti Joyo Rejo tampak tegar dan kuat. Ia tidak menggunakan kursi roda atau tongkat. Bahkan ketibaan dari Kabupaten Asahan ke Asrama Haji Embarkasi Medan pada Senin pagi dan berangkat pada malam hari tidak membuatnya kelelahan. Usia proses masuk asrama, ia dengan tenang berjalan-jalan di area hotel dan sesekali berbincang dengan jamaah.

“Kuat, saya kuat berjalan. Insya Allah saya ingat bagaimana bisa kuat dan sehat, tak lain menjaga makanan dan perbanyak zikir. Giat solat Sunnah,” ujarnya.

Hal yang sangat ia inginkan di Tanah Suci akan mendoakan suami(alm Gimin) di tempat yang mustajab semoga Allah SWT mengampuni semua salah dan khilaf semasa hidup.

Selain itu, lanjutnya, berharap anak dan cucu juga berkesempatan menunaikan ibadah haji sebagai penyempurna Rukun Islam.(m22)


Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE