Scroll Untuk Membaca

Features

Wawan Irawan Jadikan Pengalaman Bekal Berikan Kinerja Terbaik Sebagai Kalapas Kelas IIA Binjai

Wawan Irawan Jadikan Pengalaman Bekal Berikan Kinerja Terbaik Sebagai Kalapas Kelas IIA Binjai
Ka. Lapas Kelas IIA Binjai Wawan Irawan. Waspada.id/Muhammad Mulia Bakti
Kecil Besar
14px

Semua profesi memiliki tantangan dan mempunyai kendalanya tersendiri. Namun, hal itu bisa diselesaikan jika kita memiliki komitmen teguh untuk menyelesaikan persoalan dan kendala tersebut.

Bercerita tentang tugas dan komitmen, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Binjai, Wawan Irawan paham benar peran dan tanggung jawab yang harus dijalani setiap harinya selama bertugas.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Oleh sebab itu, dirinya berupaya mengatur segala hal menyangkut pembinaan narapidana atau anak didik dengan mengoordinasikan tugas bimbingan, kegiatan kerja WBP, administrasi tata tertib serta keamanan.

“Peran Saya sebagai Kalapas harus mampu menggerakkan organisasi agar semua program kinerja suatu organisasi dapat berjalan dengan baik. Tujuannya supaya bisa memacu organisasi itu ke arah tujuan kinerja yang lebih baik lagi, mempunyai inovasi serta perubahan dalam peningkatan kualitas kinerja di Lapas Kelas IIA Binjai,” ujarnya.

Wawan menempuh pendidikan Ahlimadya (DIII) di Akademi Ilmu Pemasyarakatan (1999), Universitas Tanjungputa (UNTAN) untuk jenjang strata 1 (2005) serta Universitas Singaperbangsa Karawang (2017) untuk gelar masternya.

Sebelum menempati jabatannya saat ini, Wawan pernah duduk sebagai Kepala Sub Seksi (Kasubsi) Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan (Bimaswat) Lapas Kuningan (2009-2011). Kemudian dirinya digeser ke Indramayu (2011-2012) untuk menempati posisi Kepala Seksi (Kasi) Keamanan dan Ketertiban (Kamtib).

Setahun kemudian Wawan dipindahtugaskan memimpin Kasi Pengelola Hasil Kerja di Lapas Kelas I Cirebon 2013-2014. Pada 2016-2017, Wawan meninggalkan Pulau Jawa untuk mutasi ke Sumatera sebagai Ka. KPR di Rutan I Palembang. Tak lama berselang Ia kembali ke Karawang (2016-2017) dan menaungi bimbingan Narapidana dan Anak Didik sebagai Kepala Seksi. Pada 2017-2019, Wawan kembali dipindahtugaskan ke Lampung untuk mempimpin Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Menggala.

Lalu, sejak 2019, Wawan dipercaya membawahi Lapas Narkotika Kelas IIB Banyuasin. Terhitung 1 tahun 6 bulan, Wawan memimpin Lapas Narkotika Kelas IIB Banyuasin tersebut. Beragam program dan prestasi telah ia bukukkan di masa kepemimpinannya. Beberapa diantaranya yakni Rehabilitasi Sosial diikuti 500 WBP, Program kemandirian 25 paket pada tahun 2020, dan pada tahun 2021 melaksanakan Pembinaan Rehabilitasi Narkotika 360 WBP dan kemandirian sebanyak 7 paket Menuju Zona integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) serta Penyerapan anggaran yang efektif. Sebelum menjabat di Binjai, Wawan Irawan adalah Kepala Bidang Pembinaan, Bimbingan dan Teknologi Informasi di Kanwil Kemenkumham Sulawesi Utara, pada tahun 2025 ia dipercayai sebagai Kepala Lapas Kelas IIA Binjai.

“Target saya melakukan yang terbaik sebatas kemampuan yang saya miliki, dan bisa memberikan pengabdian kepada Kementerian Hukum dan HAM RI,” ujar Wawan perihal komitmen kerjanya.

Seperti merawat keterampilan para tahanan, Wawan selalu memeriksa latar belakang binaannya. “Tanya langsung bidangnya, diperdalam yang sudah pintar kita ikuti pelatihan lagi agar lebih baik. Untuk pelatihan kita gandeng Balai Latihan Kerja (BLK) dan setiap pelatihan harus ada bekas dan hasil. Pelatihan roti tanaman hidroponik, pemasangan rangka baja, bangunan, membuat kopi dan lainnya. Jumlah peserta sebanyak 20 orang dari masing-masing pelatihan, di mana dana dari pelatihan tersebut bersumber dari DIPA sehingga kita kelola dengan baik,” paparnya,

“Hasil pelatihan akan direncanakan di galeri, sehingga masyarakat tahu hasil produksi yang dibuat di dalam tahanan dan dapat menambah masukan bagi para tahanan, kalau bisa dimasukkan melalui online hasil agar masyarakat tahu. Namun ada juga kendala yang terus kami perbaiki seperti fasilitas dan pegawai yang kurang sehingga saya mengajak para bidang untuk saling bekerja sama menciptakan yang terbaik di Lapas Kelas IIA Binjai,” tambahnya.

Tak heran dalam kesehariannya, pria kelahiran Kuningan, 09 Maret 1974 ini senantiasa memberikan arahan atau bimbingan terkait pentingnya sinergitas untuk kepentingan organisasi. Wawan juga memaksimalkan kinerja lewat rapat evaluasi dan monitoring pada tiap bidang pelayanan di Lapas Narkotika Kelas IIB Banyuasin. Dari hasil evaluasi tersebut tentunya akan ada Hukdis (hukuman disiplin) bagi pegawai yang melanggar aturan, atau kode etik perilaku.

Meski terbilang tegas, Wawan jauh dari kesan galak. Dia sebisa mungkin bersikap ramah lewat pendekatan persuasif baik kepada petugas Lapas maupun Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). “Saya santai tapi tegas, karena banyak kendala yang harus dihadapi sebagai Kalapas Narkotika Kelas IIB Banyuasin. Salah satunya adalah petugas yang lalai atau tidak disiplin dalam melaksanakan tugas keseharian di Lapas Narkotika Kelas IIB Banyuasin,” tuturnya.

Beruntung dukungan keluarga terutama dari istri dan kedua anaknya tetap setia menemani dan memotivasi Wawan dalam menjalankan peran dan tanggung jawabnya. Selain itu hobi kesayangan yakni bersepeda dan memancing pun menjadi aktivitas yang paling digemarinya untuk mengisi waktu luang.

“Dukungan istri sangat luar biasa, walau terpisah jarak, sejak saya menjabat sebagai Kasubsi hingga saat ini sebagai kepala atau pimpinan, doa istri selalu bersama saya. Saya selalu menyempatkan diri pada saat waktu luang untuk bertemu dengan keluarga. Tidak berpatokan dengan waktu, tetapi pada insentitas kerja,” pungkas Wawan.

Muhammad Mulia Bakti

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE