Scroll Untuk Membaca

Gaya HidupKuliner

OCTO Merchant Jadi Primadona, UMKM Medan Naik Kelas

OCTO Merchant Jadi Primadona, UMKM Medan Naik Kelas
Pelanggan Bazar Marche di Deli Park, bertransaksi menggunakan QRIS, Sabtu (27/9). (Waspada.id/ Ardana Nasution)
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada.id) : OCTO Merchant bukan sekadar alat pembayaran digital bagi pelaku UMKM Medan, hal ini menjadi simbol naik kelasnya UMKM Medan dalam kemudahan, kecepatan dan jangkauan digitalisasi transaksi ekonomi.

Waktu menunjukkan pukul 10.00, Ilham pedagang Shawarma atau sejenis makanan mirip kebab, sibuk mengawasi tiga karyawannya melayani pembeli di stand jualannya di Bazar Marche di Deli Park, Sabtu (27/9).

Kala itu, dagangannya laku cukup banyak, ada sekitar 75 pengunjung membeli Shawarma miliknya. Uniknya rata-rata menggunakan OCTO Merchant.

Cukup menggunakan gambar kode respon cepat (QR Code) masyarakat bisa  memindahkan uang dari rekening pembeli langsung ke penjual dalam sekejap.

Senyum Ilham pun sumringah baginya aplikasi begitu membantunya menyesuaikan kebutuhan zaman. Aplikasi ini, tentu mempermudah pelanggannya. Yang berdampak pada omzet Ilham.

“Kalau tidak ada pembayaran digital, bisa jadi orang batal beli karena tidak bawa uang cash. Sekarang, lebih dari 50 persen transaksi saya lewat digital, bahkan di mal bisa sampai 60 persen,” ujar Ilham, Sabtu, (27/9).

Ilham mengatakan melalui QRIS, omzet jualannya berlipatganda setiap mengikuti bazar UMKM. Hal itu bukan omong kosong belaka.

“Kalau weekend, pengunjung bisa 200-300 orang, hari biasa sekitar 150 orang. Dari jumlah itu, sekitar 50-60 persen transaksi lewat Octo Merchant, terutama kalau di mal, karena orang jarang bawa cash,” ujarnya sumringah.

Octo Merchant jadi andalan transaksi pembayaran usaha Ilham sejak 2023, kala itu dia merupakan pedagang UMKM spesialis kegiatan bazar, sedang mengikuti kegiatan UMKM yang diselenggarakan Pemko Medan.

Kala itu Pemko Medan bekerjasama dengan CIMB Niaga, kala itu produk ditawarkan Octo Merchant agar transaksi ekonomi UMKM berganti dari konvensional menjadi digital. Tujuannya agar UMKM Medan naik kelas.

“Awal mula menggunakan Octo Merchant pas ketemu di event Festival Halal acara Pemko Medan, dua tahun lalu. Kita coba daftar, ternyata bagus karena langsung bisa dipantau. Tidak ada kasus transaksi sudah bayar tapi uang belum masuk,” terangnya.

Kepuasaan menggunakan Octo Merchard juga dirasakan pelaku UMKM penjualan minuman pisang ijo, Vivin Natalia. Dia menjadi mitra Octo Merchant sejak 2024. Kini Octo Merchant menjadi salah satu tumpuan harapan untuk menggaet pengunjung.

“Orang-orang sekarang kan sudah biasa pakai dompet digital. Jadi lebih gampang, cukup scan pembayaran, langsung masuk ke rekening. Kalau pakai uang tunai lebih ribet, harus cari kembalian, cari uang pas,” ujar Vivin.

Vivin berujar sekitar 70 persen transaksi di lapaknya menggunakan QRIS, dengan dibantu Octo Merchant. Dia juga merasa terbantu dengan fitur-fitur yang ada Octo Merchant.

“Octo itu laporannya real time. Dana yang masuk juga langsung ke rekening tanpa harus menunggu pencairan dari merchant. Nggak perlu ditarik manual, langsung masuk rekening. Laporannya otomatis dan real time. Jadi laporan per harinya langsung tercatat rapi,” tandas Vivin.

Semua Mudah dengan Octo Merchant

Kehadiran Octo Merchant bukan hanya jadi primadona bagi pelaku UMKM, tetapi juga dirasakan Narumi pelanggan bazar. Dia mengaku senang kerap menggunakan pembayaran digital belakangan ini, menurutnya hanya melalui ponsel pintarnya dia sudah bisa bertransaksi.

“Kayaknya hampir tiap hari sih pakai QRIS misalnya belanja pilih yang bisa cashless. Lebih mudah aja, enggak bawa banyak barang, cukup bawa HP aja bisa kemana-mana,” ungkap Narumi.

Narumi mengatakan dengan aplikasi Octo Mobile dari CIMB Niaga dia juga banyak mendapatkan berbagai promo produk yang
menggiurkan.

“Karena untuk saat ini banyak promo. Misalnya ada promo cashback. Terus transfer ke bank lain juga gratis administrasi. Aplikasinya juga gampang dipakai,” tutur Narumi.

Octo Merchant Solusi Digitalisasi UMKM

Fitriyani Agustantri, Merchant Acquisition Relationship Head Sumatera CIMB Niaga menyambut baik apresiasi yang disampaikan pelaku UMKM maupun masyarakat terkait  Octo Merchant.

Kata dia aplikasi ini memang dihadirkan untuk mempermudah pengusaha atau pebisnis menerima transaksi cashless melalui dompet digital dengan sarana transaksi QRIS.

“Mereka bisa langsung mengakses laporan transaksi, notifikasi transaksi, hingga menganalisa grafik penjualan sehari-hari,” sebut Fitri.

Kata dia, Octo Merchant bisa menjadi one stop solution bagi pelaku UMKM, dimana para pengusaha tidak lagi perlu menggunakan uang tunai dalam transaksi jual beli.

Selain itu, Octo Merchant juga menghadirkan notifikasi transaksi, laporan transaksi harian, laporan kumulatif bulanan bahkan tahunan, serta grafik penjualan.

“Dengan grafik ini, pengusaha bisa menganalisa tren penjualan, misalnya penjualan naik di tanggal tertentu atau menurun di tanggal lain. Analisis bisa dilakukan harian maupun bulanan,” tambahnya.

Lebih lanjut Octo Merchant ini memiliki  fitur mempermudah UMKM yang kerap kesulitan saat ingin mengajukan tambahan dana ke bank karena tidak memiliki analisa keuangan.

“Dengan Octo Merchant, mereka bisa langsung akses laporan dan analisa bisnis, sehingga lebih mudah ketika mengajukan pinjaman untuk mengembangkan usaha,” imbuh Fitri.

Fitri mengatakan saat ini, sebanyak 4000 pengusaha UMKM di Kota Medan sudah menjadi mitra Octo Merchant.

“Ini sambutannya cukup baik. Octo Merchant sangat user friendly karena semua menu sudah tersedia di tampilan home. QRIS bisa digenerate dari aplikasi, dikoneksikan langsung, dan pembayaran masuk ke rekening secara real-time. Ini jelas memudahkan UMKM untuk mempercepat perputaran dana,” tutur Fitri.

Fitri optimis dengan pertumbuhan digitalisasi perbankan di Kota Medan, dia memprediksi pertumbuhan transaksi QRIS di tanah deli bisa mencapai 100 persen tahun depan.

“Dari tahun ke tahun awareness meningkat, UMKM semakin berani membuka pasar lebih luas di luar lingkungannya. Pertumbuhan transaksi QRIS bahkan bisa mencapai lebih dari 100 persen per tahun,” pungkasnya.

Kolaborasi UMKM Naik Kelas

Sementaera itu, Kabid Koperasi UMKM, Kota Medan Anwar Syarif mengatakan kerjasama Pemko Medan dan CIMB Niaga merupakan bagian upaya untuk menjadikan UMKM di Kota Medan naik kelas.

Kolaborasi ini sudah terjalin sejak tahun 2023. Point kerjasamanya bukan hanya spesifik terhadap penggunanya Octo Merchant saja.

“Bentuk kerjasamanya berupa literasi keuangan digital bagi pelaku UMKM serta akuisisi pelaku UMKM terhadap pembayaran digital QRIS CIMB Niaga,” ujarnya.

Namun tidak dipungkirinya kehadiran Octo Merchrat menjadi pendorong digitalisasi bagi UMKM Medan.

“Octo Merchant merupakan salah satu peluang potensial bagi UMKM
dalam memasarkan produknya, melalui Octo Merchant UMKM juga dapat memperluas jangkauan pemasaran produk,” ujarnya.

“Kehadiran Octo Merchant dalam praktiknya juga mendatangkan manfaat pelaku UMKM melek laporan keuangan yang akuntabel dan bankable,” tutupnya.(Id23)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE