Scroll Untuk Membaca

Gaya Hidup

Semangat Pantang Menyerah Antarkan Nur Agis Aulia Jadi Wakil Wali Kota Serang

Semangat Pantang Menyerah Antarkan Nur Agis Aulia Jadi Wakil Wali Kota Serang
Wakil Walikota Serang Nur Agis Aulia.
Kecil Besar
14px

SERANG (Waspada.id): Semangat pantang menyerah menjadi prinsip hidup Nur Agis Aulia. Jebolan beasiswa TELADAN Tanoto Foundation saat kuliah ini, sukses menapaki jabatan Wakil Wali Kota Serang. Berangkat dari keluarga sederhana, ia meniti jalan dari karyawan BUMN, wirausahawan, hingga anggota DPRD sebelum akhirnya mendampingi Budi Rustandi memimpin Kota Serang.


“Don’t give up! Jangan menyerah!” adalah kalimat motivasi yang dipegang Agis sejak mahasiswa 15 tahun silam.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Prinsip itu mengantarkannya sukses mendirikan Jawara Farm, memberdayakan ratusan peternak, dan kemudian masuk ke dunia politik.
“Semua berawal dari mimpi untuk membebaskan masyarakat dari kemiskinan dan kebodohan. Ini menjadi narasi besar saya,” ujarnya.
Pada 2019, Agis terpilih sebagai anggota DPRD Kota Serang. Karier politiknya berlanjut saat ia maju di Pilkada 2024 bersama Budi Rustandi dan keluar sebagai pemenang. “Kalau di Jawara Farm 500 orang bisa terbantu, di DPRD puluhan ribu. Jadi Wakil Wali Kota saya targetkan ratusan ribu bahkan jutaan orang bisa saya bantu melalui kebijakan,” tegasnya.


Lahir di Serang, 21 April 1989, Agis tumbuh dari keluarga sederhana. Ayahnya ASN golongan rendah, ibunya ibu rumah tangga. Ia lulusan Fisipol Universitas Gadjah Mada dan sempat meninggalkan posisinya di BUMN demi mengembangkan potensi daerah asal. Dari situlah lahir Jawara Farm yang kini berkembang hingga Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.


Keberhasilannya tak lepas dari peran Tanoto Foundation. Saat kuliah, Agis mendapat beasiswa TELADAN yang membekalinya dengan soft skills, networking, dan leadership.

“Saya berterima kasih kepada Tanoto Foundation karena membantu dalam pembiayaan kuliah dan uang saku, sehingga saya bisa fokus belajar dan berorganisasi,” katanya.


Ia mengaku networking menjadi kunci perjuangan, termasuk melalui jejaring Tanoto Scholars. “Networking itu kata kunci untuk bisa berjuang di dunia yang penuh tantangan. Kalau ingin bertumbuh, harus membangun networking agar kolaborasi terjalin,” ucapnya.


Kini, semangat pantang menyerah itu ia bawa untuk melipatgandakan kebaikan dalam mengembangkan Kota Serang.


Saat ini, Tanoto Foundation kembali membuka pendaftaran Beasiswa TELADAN 2026 di 10 perguruan tinggi negeri. Program ini menawarkan biaya kuliah penuh, tunjangan hidup, hingga pelatihan kepemimpinan terstruktur 3,5 tahun. Selain itu, penerima beasiswa berkesempatan mengikuti konferensi, summer course, hingga magang di industri mitra.

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE
Johansen Silalahi, alumni penerima Beasiswa Kepemimpinan TELADAN dari Tanoto Foundation angkatan pertama tahun 2006 yang telah menyelesaikan pendidikannya S1 Universitas Gajah Mada Fakultas Kehutanan, Jurusan Manajemen Hutan.
Pendidikan

MEDAN (Waspada.id): Beasiswa bukan sekadar bantuan biaya kuliah, melainkan pintu masuk menuju dunia yang penuh peluang. Dengan beasiswa, mahasiswa bukan hanya meringankan beban finansial, tetapi juga mendapatkan akses ke pelatihan…

Keluarga

JAKARTA (Waspada): Dalam studi selama 30 tahun terakhir, perkembangan otak manusia dapat dipetakan secara jelas. Sejumlah riset tentang otak menunjukkan bahwa fondasi penting dalam kehidupan manusia bukan lagi berada di usia…