TAKENGON (Waspada.id): Bencana banjir bandang dan longsor yang melanda Kabupaten Aceh Tengah sejak 25 November hingga 19 Desember 2025 telah menyebabkan ribuan warga terisolir dan menghadapi kondisi yang semakin kritis.
Data dari BPBD Kabupaten Aceh Tengah yang diterima Waspada.id Sabtu (20/12) menunjukkan dampak kerusakan yang meluas, dengan konsekuensi yang paling berat dirasakan oleh mereka yang terputus dari akses dan bantuan.
Kondisi Warga Terisolir Memprihatinkan
Bencana ini telah merenggut nyawa 24 orang, dan 4 lainnya masih dalam pencarian. Namun, yang paling mengkhawatirkan adalah nasib 36.596 jiwa yang kini terisolir di berbagai desa/kampung.
Mereka menghadapi kekurangan logistik yang parah, dengan bantuan yang belum dapat disalurkan secara merata akibat akses yang terputus.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Aceh Tengah, Ir. Andalika, ST, dalam data yang diterima mengungkapkan bahwa daerah-daerah terisolir mengalami krisis bahan bakar (BBM habis) dan gas.

Akses menuju ibu kota kecamatan di wilayah Bintang, Rusip Antara, Celala, dan Linge juga terputus, memperburuk kondisi isolasi dan mempersulit upaya pertolongan. Demikian juga Kecamatan Ketol wilayah Desa Bergang, Puteng, Karang Ampar putus total.
Masyarakat yang terisolir kini menghadapi kekurangan bahan pangan dan obat-obatan yang sudah mencapai titik kritis. Kebutuhan mendesak juga datang dari bayi dan balita (Balita) yang memerlukan perhatian khusus.
“Memang bantuan sdh tersalurkan untuk seluruh desa namun jumlahnya masih jauh dari cukup,” tulisanya dalam pesan whatsApp.
Infrastruktur Rusak, Akses Terputus
Kerusakan infrastruktur yang parah semakin memperburuk keadaan. Ratusan ruas jalan dan puluhan jembatan terputus, menghambat upaya penyelamatan dan penyaluran bantuan. Akses air bersih ke Rumah Sakit Umum Datu Beru juga terputus, menambah daftar panjang masalah yang dihadapi.
Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah terus berupaya untuk mengatasi dampak bencana ini. Namun, tantangan besar tetap ada, terutama dalam menjangkau daerah-daerah terisolir yang membutuhkan bantuan segera.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan bantuan dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk meringankan beban mereka yang sedang mengalami kesulitan di Aceh Tengah.
“Harapan seluruh masyarakat Aceh Tengah dan Bener Meriah adalah Pemerintah harus segera mengerahkan seluruh kekuatan untuk memperbaiki akses jalan Jalur Bireuen-Bener Meriah-Takengon,” tutup Kalaksa.(id86)











