AcehHeadlinesSumut

Besitang Dikepung Banjir, Jalan Nasional Medan-Aceh Putus Total

Besitang Dikepung Banjir, Jalan Nasional Medan-Aceh Putus Total
WARGA Lingk IX Kel. Bukit Kubu meninggalkan rumah mereka untuk mengungsi ke Masjid Raya. Waspada.id/Asrirrais
Kecil Besar
14px

BESITANG (Waspada.id): Hujan yang terus turun dalam tiga hari terakhir menyebabkan sungai Besitang meluap, Rabu (25/12). Luapan air banjir merendam pemukiman warga di dua desa dan tiga kelurahan dengan ketinggian air bervariasi.

Ini kondisi di jalan nasional, Besitang.Waspada.id/Asri Rais

Daerah yang terdampak banjir di antaranya, Desa Bukitmas, Desa Sekoci, Kelurahan Bukit Kubu, Kelurahan Kampung Lama, dan sebagian di wilayah Kelurahan Pekan Besitang.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN
JALAN nasional Medan-Aceh di wilayah Besitang terendam banjir dengan ketinggian hampir sepinggang orang dewasa. Waspada.id/Asrirrais

Pantauan waspada.id di lapangan, ratusan warga di Lingkungan IX, Kel. Bukit Kubu, terpaksa meninggalkan pemukiman mereka karena debit air terus semakin naik dan iringi hujan yang turun deras tiada hentinya.

Sebagian warga mengungsi ke dataran lebih tinggi di Lingkungan X Sei. Sei. Meran , ke Kantor Pos dan sebagiannya mengungsi ke Masjid Raya di Kelurahan Pekan Besitang dengan menempuh jarak hampir 2 Km.

Untuk mencapai ke titik pengungsian, warga harus bertarung melewati arus deras air dengan ketinggian sudah hampir mencapai 1 meter. Warga harus berjibaku untuk ke segera ke luar dari pemukiman mereka yang sudah terkepung banjir.

TEBING pinggiran sungai di Kel. Pekan Besitang longsor dan mengancam rumah warga termasuk sekolah MIN. Waspada.id/Asrirrais

Banjir juga merendam ruas jalan dari Simpang Lima, Kelurahan Pekan Besitang menuju Desa Bukitmas. Ruas jalan ini sampai pukul 10:00 praktis lumpuh tidak dapat dilalui kenderaan, baik roda dua maupun roda empat.

Air juga meluap ke jalan nasional menuju SPBU Kampung Lalang. Tidak hanya itu, air juga meluap menyeberangi ruas jalan nasional di Kelurahan Kampung Lama, mulai dari depan depan Masjid Nurul Huda Simpang III sampai ke Simpang Batang Selemak.

WARGA membawa perahu ke jalan nasional untuk mengevakuasi keluarga dan harta benda. Waspada.id/Asrirrais

Sejumlah kenderaan yang terjebak banjir saat melintas mengalami mogok. Suasana di pagi itu tampak panik karena hujan menguyur tiada henti dan debit air terus naik merendam ribuan rumah.

Sementara, situasi banjir di wilayah Desa Bukitmas dan Desa Sekoci belum dapat update informasi karena jaringan telekomunikasi sulit akibat adanya pemadaman listrik dari PLN sejak, Selasa malam.

Di wilayah dua desa yang secara geografis berada di kawasan hulu sungai ini diperkirakan lebih parah karena dataran lebih rendah. Sampai berita ini dikirim belum diketahui sampai berapa ketinggian air dan berapa jumlah warga yang terdampak.

Sampai menjelang siang, pemerintah kecamatan belum ada terlihat mendirikan Posko dan tenda untuk masyarakat yang mengungsi. Masyarakat hanya berinisiatif sendiri mencari tempat aman untuk berteduh.

Camat, Restra Yudha, sendiri saat ditanya waspada.id, kemarin, bagaimana langkah antisipasi menghadapi banjir mengingat cuaca ekstrem dan masyarakat sudah trauma dengan peristiwa banjir bandang tahun 2006, tidak memberi jawaban secara lugas.

Malah di tengah ancaman cuaca ekstrem, ia mengatakan sudah menyurati BPBD untuk melakukan penanaman 3.000 pohon. Jawaban camat terkesan tidak nyambung dengan ancaman situasi cuaca yang tak bersahabat.(id24)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE