Scroll Untuk Membaca

Headlines

Demo Mahasiswa Tolak Harga BBM Naik Ricuh Di Pematang Siantar

Kecil Besar
14px

PEMATANG SIANTAR (Waspada): Aksi demonstrasi mahasiswa dari kelompok Cipayung plus menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), mengakibatkan kericuhan di Kota Pematang Siantar.

Kericuhan terjadi setelah mahasiswa yang melanjutkan aksi demo mereka di badan Jl. H. Adam Malik, depan gedung DPRD, Senin (5/9) membakar ban di badan jalan.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Demo Mahasiswa Tolak Harga BBM Naik Ricuh Di Pematang Siantar

IKLAN

Pihak kepolisian yang berjaga di depan gedung DPRD berusaha memadamkan api, namun terhalang tali yang digunakan mahasiswa memagari sekeliling mereka.

Akhirnya, pihak kepolisian dapat menerobos pagar tali yang dibuat mahasiswa dan berusaha memadamkan api. Mahasiswa merasa keberatan dan berusaha menghalangi pihak kepolisian memadamkan api, hingga akhirnya terjadi saling dorong dan berujung kericuhan.

Dalam situasi yang ricuh itu, pihak kepolisian menembakan gas air mata ke arah mahasiswa, hingga salah seorang mahasiswa terkena tembakan peluru gas air mata. Mahasiswa lainya segera berupaya menolong rekan mereka yang tertembak dan melarikannya ke Rumah Sakit Vita Insani untuk mengobati lukanya.

Beberapa mahasiswa sempat diamankan pihak kepolisian dan membawa ke halaman gedung DPRD. Namun, mahasiswa yang diamankan itu terus meronta-ronta dan mahasiswa lainnya mengejar sambil beteriak-teriak agar rekan mereka dilepaskan.

Akhirnya beberapa mahasiswa itu dilepaskan, meski salah satu mahasiswa sempat tergeletak di halaman gedung DPRD dan beramai-ramai dibawa mahasiswa lainnya.

Protes terhadap pihak kepolisian sempat dilakukan para mahasiswa itu kepada pihak kepolisian yang berkumpul di gedung DPRD, dimana sebagian terlihat membasuh mata mereka yang perih akibat gas air mata.   

Karena tidak ada jawaban, para mahasiswa itu sepakat ke Mapolres yang persis di belakang gedung DPRD, untuk mengadukan tindakan kepolisian yang tidak mereka terima termasuk hendak mengadukan tindakan kepolisian yang menembakan gas air mata, hingga  salah satu mahasiswa terluka.

Namun, personel kepolisian yang berjaga di depan pintu gerbang tidak memperbolehkan mereka masuk. Malah, mahasiswa yang berusaha masuk, didorong sampai ke badan jalan. Akibatnya, seluruh mahasiswa yang datang melampiaskan kekesalan mereka dengan berbagai protes dan berteriak-teriak copot Kapolres.

Saat para mahasiswa berteriak-teriak, Kapolres AKBP Fernando, didampingi Kabag Ops Kompol Muri Yasnal, Kasat Reskrim AKP Banuara Manurung dan lainnya, muncul dan menemui para mahasiswa. Namun, para mahasiswa itu langsung menolak berdialog dengan Kapolres dan meninggalkan Kapolres.

Menjawab pertanyaan tentang tindakan kepolisian yang dinilai mahasiswa melakukan tindakan kekerasan dan menembakkan gas airmata, hingga salah satu mahasiswa terluka, setelah menjelaskan berbagai pengarahan yang disampaikannya ke personel Polres dalam menghadapi demo, Kapolres menyatakan kalau mereka (mahasiswa) mempermasalahkan, dia siap dicopot.

“Kata-kata saya ini, pegang, kalau memang ini pilihan mengenai saya, permasalahan ini, saya siap dicopot, saya siap dievaluasi,” tegas Kapolres.

Mengenai penembakan gas airmata yang mengakibatkan salah satu mahasiswa terluka dan mahasiswa yang mau melaporkan dugaan pemukulan terhadap mereka, Kapolres menyatakan akan mencek dan memeriksa internal mereka lebih dulu.

Sebelumnya, puluhan mahasiswa dari kelompok Cipayung plus terdiri Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) demo di halaman gedung DPRD.

Selain menolak kenaikan harga BBM, para mahasiswa itu juga meminta pemerintah transparan dalam penyaluran BBM bersubsidi serta mendesak pemerintah dan pihak kepolisian memberantas mafia minyak dan gas, menolak kenaikan tarif dasar listrik dan menolak alih fungsi Gedung Olahraga (GOR).

Wali Kota Susanti Dewayani yang didampingi Ketua DPRD Timbul M. Lingga, Wakil Ketua DPRD Ronald D Tampubolon, Sekda Budi Utari Siregar, beberapa anggota DPRD dan lainnya menyatakan, Pemko dengan tangan terbuka menerima aspirasi dan telah melihat serta menerima tuntutan yang diberikan.

Menurut Wali Kota, tuntutan mahasiswa itu akan mereka fasilitasi, untuk disampaikan ke pemerintah pusat. Namun, para mahasiswa itu tidak puas dengan jawaban Wali Kota itu, hingga melanjutkan demo mereka di Jl. H. Adam Malik. Sedang Wali Kota, Ketua DPRD dan lainnya kembali melanjutkan rapat yang sebelumnya tertunda, karena menerima demo itu.(a28)

Demo Mahasiswa Tolak Harga BBM Naik Ricuh Di Pematang Siantar
Demo Mahasiswa Tolak Harga BBM Naik Ricuh Di Pematang Siantar
Demo Mahasiswa Tolak Harga BBM Naik Ricuh Di Pematang Siantar

Demo Mahasiswa Tolak Harga BBM Naik Ricuh Di Pematang Siantar

Keterangan foto:

Seorang mahasiswa tergeletak di halaman gedung DPRD setelah berhasil dilepaskan rekan-rekannya mahasiswa ketika diamankan pihak kepolisian, dimana saat itu terjadi kericuhan setelah mahasiswa dari kelompok Cipayung plus demo menolak kenaikan harga BBM, membakar ban dan pihak kepolisian berusaha memadamkannya dan menembakkan gas air mata di badan Jl. H. Adam Malik, depan gedung DPRD Kota Pematang Siantar, Senin (5/9).(Waspada/Edoard Sinaga).

Mahasiswa dari kelompok Cipayung plus, berusaha menerobos masuk ke dalam Mapolres Kota Pematang Siantar, Jl. Jend. Sudirman, Senin (5/9), ketika hendak mengadukan tindakan kekerasan yang diduga dilakukan personel kepolisian dan penembakan gas air mata yang mengakibatkan seorang mahasiswa terluka saat terjadi kericuhan dalam demo yang dilakukan mahasiswa di badan Jl. H. Adam Malik, depan gedung DPRD.(Waspada/Edoard Sinaga).

Bakar ban dan spanduk dilakukan para mahasiswa dari kelompok Cipayung plus ketika demo menolak kenaikan harga BBM, di badan Jl. H. Adam Malik, depan gedung DPRD Kota Pematang Siantar, Senin (5/9).(Waspada/Edoard Sinaga).

Demo mahasiswa dari kelompok Cipayung plus, menolak kenaikan harga BBM, diterima Wali Kota Susanti Dewayani (empat dari kanan beridir), Ketua DPRD Timbul M Lingga dan lainnya di halaman gedung DPRD Kota Pematang Siantar, Jl. H. Adam Malik, Senin (5/9).(Waspada/Edoard Sinaga)
  

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE