Scroll Untuk Membaca

Headlines

Diduga Suruhan Mafia Tanah, Puluhan Preman Teror Dan Bacok Warga Desa Sampali

WARGA dan para preman diduga suruhan mafia tanah saling bentrok di Kampung Kompak Jl. H Anif Desa Sampali Kecamatan Percut Seituan, Jumat (3/5). Waspada/Ist
WARGA dan para preman diduga suruhan mafia tanah saling bentrok di Kampung Kompak Jl. H Anif Desa Sampali Kecamatan Percut Seituan, Jumat (3/5). Waspada/Ist
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): Puluhan preman diduga suruhan mafia tanah menyerang dan membacok warga masyarakat di Jl. H Anif Desa Sampali Kecamatan Percut Seituan, Jumat (3/5) sekira pukul 10:00 WIB.

Kawanan preman tersebut melakukan teror kepada warga bahkan membacok beberapa pemuda dan orangtua.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Diduga Suruhan Mafia Tanah, Puluhan Preman Teror Dan Bacok Warga Desa Sampali

IKLAN

Akibatnya, Kampung Kompak Desa Sampali yang merupakan kawasan padat penduduk itu, jadi mencekam.

Para warga pun memblokir ruang jalan masuk dengan membakar ban-ban bekas di tengah jalan untuk mengantisipasi kedatangan para preman yang diduga suruhan para mafia tanah tersebut.

Seorang warga menyebutkan, seluruh warga sudah bersatu dan siap menghadang para preman bersenjata tajam yang melakukan aksi teror.

“Kami tidak takut diteror oleh mafia tanah menggunakan jasa preman yang telah mendapatkan kontrak penuh untuk menyerang warga Kampung Kompak,” seorang ibu berinisial PJ ,50, kepada wartawan.

Menurut penjelasan Ibu PJ, penyerangan dengan menggunakan senjata tajam dilakukan pada sekitar pukul 10.30 WIB. Ada beberapa warga yang dibacok.

“Warga Kampung Kompak melakukan protes adanya warga Kampung Kompak bersimbah darah dibacok dengan kelewang dan samurai, sehingga warga melakukan bakar ban di Jl. H Anif,” ujar Ibu PJ.

“Kami bukan penduduk liar yang diusir dan diteror oleh oknum mafia tanah dengan menggunakan surat belaka. ” Kita juga punya surat kepemilikan tanah. Selain itu, ada sejumlah warga tinggal 18 tahun lamanya di Kampung Kompak. Meski kami masyarakat miskin tapi taat hukum yang berlaku di Indonesia dan membayar PBB, ” paparnya.

Sebelumnya terjadi penyerangan kepada warga Kampung Kompak itu, ada juga laporan warga yang dianiaya dengan senjata tajam dan bersimbah darah di Sat Reskrim Polrestabes Medan pada bulan Desember Tahun 2023 atas laporan Fredy Panjaitan Cs. Namun saksi pelapor (korban) sebanyak 5 orang sudah diperiksa tapi hingga kini belum ada titik terangnya alias jalan di tempat.

Kemudian hari ini juga emak – emak dan pemuda Kampung Kompak yang melakukan aktivasi sehari – hari diteror dan diserang tiba – tiba di siang bolong oleh sejumlah preman membawa senjata tajam.

Sementara itu, respon cepat dilakukan oleh Polsek Percut Seituan untuk menjaga kawasan Kampung Kompak tetap nyaman dan kondusif. Seorang pelaku pembacokan sudah ditangkap.

“Seorang pelaku pembacokan sudah ditangkap,” tegas AKP Japri Simamora. (m27)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE