Scroll Untuk Membaca

Headlines

Emak-emak Demo Tolak Proyek Penimbunan Perumahan Di Kelurahan Terjun

Emak-emak Demo Tolak Proyek Penimbunan Perumahan Di Kelurahan Terjun
EMAK-emak yang melakukan aksi demo memprotes aktivitas proyek penimbunan di Simpang Terjun Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan, Senin (6/2) malam. Waspada/Ist
Kecil Besar
14px

MEDAN (Waspada): Puluhan emak-emak melakukan aksi demo menolak proyek penimbunan di areal perumahan Jl. Abdul Sani Muthalib Lingkungan 9 Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan, Senin (6/2) sekira pukul 20:00.

Pasalnya, aktivitas di lokasi proyek dinilai tidak memperdulikan dampak terhadap masyarakat sekitar. Selain menimbulkan kebisingan dan polusi udara juga membuat dinding rumah warga retak-retak karena mobil dump truk bertonase tinggi hilir mudik melintasi depan rumah warga.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Emak-emak Demo Tolak Proyek Penimbunan Perumahan Di Kelurahan Terjun

IKLAN

Seorang ibu rumahtangga menuturkan, akibat banyaknya truk yang membawa muatan over kapasitas, jalan aspal jadi rusak dan bersebu. Bahkan, abunya memasuki rumah-rumah warga.

“Kami demo menolak kegiatan penimbunan ini pak. Banyak kali mobil dump truk over kapasitas yang tidak layak lewat jalan depan rumah kami. Kami risau. Takut. Tidur tak nyenyak. Banyak anak kami main-main di sekitar sini. Jalan aspal kami rusak, kemarin pun kabel listrik putus di buat orang-orang proyek ini. Udah gitu dinding rumah kami retak-retak gak ada tanggung jawab orang proyek ini pak,” sebut Fitri Eningsih didampingi kepada wartawan di lokasi demo Simpang Terjun.

Warga lainnya, Salman Al Faris mengaku rumahnya retak-retak dan sempat meminta ganti rugi namun tak dipenuhi.

“Kami sepakat menolak kegiatan penimbunan proyek perumahan tersebut,” tutur Salman seraya meminta agar Pemko Medan dan Dinas Perhubungan menghentikan aktivitas di lokasi proyek tersebut.

Salah seorang supir truk mengatakan bahwa tidak seharusnya mereka lewat di Jl Abdul Sani Mutalib karena spek jalan tidak sesuai dengan aturan yg ada. “Kalau ngikutin peraturan, kami seharusnya nggak boleh lewat sini bang. Tapi cemana lah bang, kami cuma ngantar barang sesuai permintaan orang proyek,” ujar salah seorang supir dump truk yang tidak mau disebutkan namanya.

Sementara itu, Lurah Terjun telah mengirim surat kepada pihak proyek penimbunan tersebut dan meminta pihak proyek untuk menghadiri pertemuan dengan warga guna membahas keluhan warga.
Rencananya, pertemuan antara warga dan pihak penimbunan proyek akan dilaksanakan di aula Kantor Kelurahan Terjun, Rabu (7/2).(m27)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE