JAKARTA (Waspada.id) : Puluhan rumah rusak di lima Distrik di wilayah Kabupaten Sarmi, Papua, membuat masyarakat panik saat diguncang gempa bumi tektonik berkekuatan Magnitudo 6.6 dengan kedalaman 18 km, berpusat di darat, pada koordinat 1.94 LS dan 139.03 BT, Kamis, (16/10) pukul 12:48 WIB.
“Pusat gempa berada sekitar 32 km Tenggara Sarmi, 92 km Timur Laut Mamberamo Tengah, 117 km Timur Laut Kasonaweja, dan 195 km Barat Laut Jayapura. Getaran gempa dirasakan cukup kuat selama kurang lebih tiga detik di wilayah Sarmi dan sekitarnya, menyebabkan masyarakat panik serta berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri,” kata kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, dalam keterangan tertulisnya diterima Waspada di Jakarta Kamis (16/10).
Menurutnya ,gempa bumi tersebut berdampak pada lima distrik yang sedang dalam proses pendataan, yakni Distrik Sarmi Kota, Sarmi Selatan, Pantai Timur Bagian Barat, Tor Atas, dan Pantai Barat.
“Tim Reaksi Cepat (TRC) bersama aparat daerah tengah melakukan kaji cepat di lapangan. Berdasarkan hasil analisis BMKG, gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,* kata Abdul Muhari.
Dari data awal BNPB, mencatat 20 unit rumah rusak berat (RB), 30 unit rumah rusak ringan (RR), serta beberapa infrastruktur publik terdampak antara lain 3 gereja, 2 jembatan, 2 pasar, dan 13 bangunan umum lainnya.
“Hingga saat ini, belum ada laporan korban jiwa, namun proses pendataan dan verifikasi terus dilakukan di lokasi terdampak,” ungkap Muhari.
Sebagai langkah tanggap darurat, lanjut Muhar, Badan Pembentukan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sarmi bersama instansi teknis, TNI–Polri, dan relawan telah mengaktifkan posko siaga darurat 24 jam untuk mengantisipasi gempa susulan. Di samping itu, BPBD Sarmi memastikan kebutuhan dasar masyarakat terdampak terpenuhi.
“Tim gabungan juga melakukan asesmen terhadap kondisi infrastruktur vital, akses transportasi, dan jaringan komunikasi,” ujar Muhari.
BNPB mengimbau masyarakat di wilayah Kabupaten Sarmi dan sekitarnya untuk tetap tenang, waspada, dan tidak terpancing isu yang tidak benar. Warga diminta tidak berada di dekat bangunan yang rusak atau retak, serta menjauhi area berisiko seperti tebing dan lereng curam. (id87)