Scroll Untuk Membaca

HeadlinesOlahraga

Gregoria Mariska Cetak Sejarah

Gregoria Mariska Cetak Sejarah
PBSI
Kecil Besar
14px

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Gregoria Mariska Cetak Sejarah

IKLAN

MADRID (Waspada): Pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung (foto), mencetak sejarah dengan memetik gelar juara perdananya dari ajang BWF Super Series lewat kemenangan di final Spain Masters 2023 di Madrid, Minggu (2/4).

Gelar tersebut dibawa pulang Gregoria setelah mengalahkan tunggal putri India, Pusarla V. Sindhu dengan dua gim langsung 21-8, 21-8 pada babak final turnamen berlevel BWF Super 300 tersebut.

Gregoria tampil dengan tenang pada pertandingan yang menjadi pertemuan kedelapannya kontra Sindhu. Kali ini Gregoria bisa mengendalikan pukulan dan ritme sejak awal gim.

Pukulan dan smes menyilang berulang kali menjadi pundi-pundi poin baginya atas pemain unggulan kedua asal India tersebut. Bahkan laju Gregoria semakin tak terbendung selepas interval gim pertama.

Berbekal keunggulan 11-7, poin Gregoria terus meroket berkat perolehan enam poin beruntun menjadi 17-7. Meski sudah unggul jauh, Gregoria tetap tenang dan enggan terburu-buru mematikan lawannya.

Sementara itu, Sindhu hanya bisa menambah satu poin yang datang dari kesalahan Gregoria, setelah pukulannya membuat kok jatuh bersebelahan dengan garis lapangan.

Setelah kehilangan satu poin, Gregoria lagi-lagi mencetak empat poin sehingga menyudahi perlawanan Sindhu dengan 21-8. Gregoria masih mempertahankan konsistensinya pada gim kedua, dengan menikmati permainan dan sabar dalam memberikan reli-reli kepada Sindhu.

Daya tahan Gregoria juga patut diacungi jempol karena mampu bermain secara sabar dan meladeni reli yang diberikan lawannya. Kesabaran tersebut menjadi keunggulan Gregoria, sehingga dia bisa meraih keunggulan secara efektif.

Saat Gregoria mencapai interval dengan 11 poin, Sindhu masih tertinggal jauh hanya dengan mencatatkan tiga poin.

Situasi tersebut membuat Sindhu semakin tertekan dan justru menciptakan blunder. Dia kerap memaksa melakukan pengembalian yang sulit dan justru berakhir dengan eror berupa pukulan yang melenceng dari lapangan.

Gregoria semakin menampilkan dominasinya di lapangan, bahkan kembali merebut poin beruntun sebanyak enam kali menjadi unggul 18-4.

Tak butuh waktu lama bagi Gregoria untuk mencapai match point terlebih dulu, sementara Sindhu masih terjebak dengan delapan poin dan tak punya peluang untuk mengejar ketertinggalan.

Satu poin penentu kemenangan Gregoria tercipta setelah Sindhu membuat kesalahan, ketika kok pengembaliannya justru membentur net yang sekaligus menandai kemenangan perdana bagi wakil Indonesia atas Sindhu dari delapan pertemuan yang pernah dimainkan.

Dari sektor ganda campuran, wakil Indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti gagal juara usai takluk 20-22, 18-21 dari Mathias Christiansen/Alexandra Boje pada laga final.

Praveen/Melati memulai pertandingan dengan keunggulan 3-2 atas Christiansen/Boje.

Setelah itu, Praveen/Melati terus melaju dalam perolehan poin. Praveen/Melati bahkan mampu unggul lima poin dalam kedudukan 8-3 atas Christiansen/Boje.

Namun, Christiansen/Boje bisa memperkecil ketertinggalan. Sejumlah poin diraih untuk membuat skor menjadi 6-9. Praveen/Melati pun sempat dipepet perolehan skornya menjadi 9-10. Tetapi satu pengembalian yang tidak sempurna dari pasangan Denmark membuat Praveen/Melati unggul 11-9 di interval gim pertama.

Praveen/Melati bisa kembali menjauh usai interval. Pasangan Indonesia ini bisa unggul empat poin dengan skor 15-11. Keunggulan itu tidak mampu dipertahankan Praveen/Melati. Sejumlah kesalahan yang kerap dilakukan membuat Praveen/Melati kalah 20-22 di gim pertama.

Di gim kedua, Praveen/Melati justru kerap membuat kesalahan. Situasi ini dimanfaatkan Christiansen/Boje untuk mendulang poin untuk unggul 5-2. Praveen/Melati terus tertinggal dalam perolehan poin. Praveen/Melati tertinggal 6-9 lalu Christiansen/Boje bisa menutup interval dengan 11-7.

Praveen/Melati sebenarnya bermain jauh lebih baik usai interval. Praveen/Melati yang kerap mampu membalikkan keadaan menjadi 16-15. Dalam situasi unggul, Melati justru membuat beberapa kesalahan yang membuat pasangan Denmark bisa kembali unggul 19-16. Christiansen/Boje pada akhirnya ke luar sebagai pemenang dengan skor 21-18 atas Praveen/Melati. (m18/ant)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE