SIDOARJO (Waspada.id) : 60 orang santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny ditemukan meninggal dunia dan dievakuasi sedang tiga lainnya masih dalam pencarian pada hari kedelapan, Senin (6/10), pasca robohnya bangunan Ponpes Al Khoziny, di Kecamatan Buduran, Kabupten Sidoarjo, Jawa Timur, pada Senin (29/9) lalu.
“Temuan tersebut sekaligus menambah deretan korban meninggal dunia menjadi 60 orang,” kata Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Mayjen TNI Budi Irawan, yang memimpin langsung pencari n dan pembersihan puing bangunan Ponpes Al Khoziny, Senin (6/10).
Dikatakannya, tim pencarian dan pertolongan (Search and Rescue-SAR) telah menemukan 11 jenazah lagi di bawah puing reruntuhan musala Al Khoziny, sehingga total korban meninggal dunia menjadi 60 orang.
“Atas penambahan tersebut, jumlah korban yang masih dalam pencarian kini menjadi tiga orang. Jumlah ini adalah data perkiraan sementara berdasarkan daftar absensi yang dikeluarkan oleh pihak pondok pesantren,” ujarnya.
Selain penemuan jasad dalam bentuk utuh, tim SAR gabungan juga telah mengevakuasi lima potongan anggota tubuh. “Seluruh temuan itu telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya, untuk identifikasi,” jelasnya.
Sementara itu, korban yang dirawat menjadi empat orang setelah diperbolehkan kembali ke rumah. Kemudian yang masih dirawat ada sebanyak 99 orang dan satu lainnya tidak memerlukan perawatan.
Hingga saat ini, tim SAR gabungan terus mengupayakan pencarian di sektor A1 dan A2, yang mana di lokasi tersebut masih terdapat tumpukan beton yang runtuh menimpa bangunan lama.
“Proses pembersihan puing dilakukan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan kerusakan gedung yang ada di sebelahnya,” ujarnya. (id87)