MENKO PMK Pratikno (4 kiri) bersama Mensesneg Prasetyo Hadi (4 kanan), Mendagri Tito Karnavian (3 kiri), Seskab Teddy Indra Wijaya (3 kanan), Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto (2 kiri), Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (kiri), KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak (2 kanan) dan KSAL Laksamana TNI Muhammad Ali (kanan) menyampaikan keterangan terkait penanganan bencana di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (3/12/2025). Antara
JAKARTA (Waspada.id): Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi yang juga Juru Bicara Presiden RI memastikan APBN masih cukup untuk membiayai penanganan dampak bencana banjir bandang dan longsor di tiga provinsi Sumatera yaitu Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
“Di dalam APBN itu ada yang namanya Dana Siap Pakai yang memang diperuntukkan untuk kesiapsiagaan, kebencanaan. Bapak Presiden (Prabowo Subianto) sudah memberikan instruksi secara langsung, apabila Dana Siap Pakai secara jumlah, nominal, itu perlu dilakukan penambahan, maka akan dilakukan penambahan,” kata Prasetyo Hadi menjawab pertanyaan wartawan selepas acara jumpa pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (3/12).
Pras melanjutkan dua hari yang lalu (1/12), besaran Dana Siap Pakai mencapai kurang lebih Rp500 miliar. “Kalau sampai terakhir, kurang lebih 2 hari yang lalu (Dana Siap Pakai) masih di kisaran Rp500 miliar sekian,” ujar Pras.
Oleh karena itu, Pras meyakini Pemerintah Indonesia masih sanggup mengatasi sendiri penanganan dampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, meskipun negara-negara sahabat telah menawarkan bantuan ke Indonesia.
Pras, mewakili Pemerintah Republik Indonesia, pun mengucapkan terima kasih atas tawaran bantuan dari negara-negara sahabat itu.
“Kami juga mewakili Pemerintah Republik Indonesia menyampaikan terima kasih, karena banyak sekali atensi dari negara-negara sahabat baik yang mengucapkan keprihatinan maupun yang ingin memberikan bantuan, kami mengucapkan terima kasih. Namun demikian, kami merasa bahwa pemerintah, dalam hal ini, kita semua masih sanggup untuk mengatasi seluruh permasalahan yang kita hadapi,” ujar Pras.
Mensesneg Prasetyo Hadi kemudian menjelaskan dari sisi pangan, pemerintah punya ketersediaan stok untuk disalurkan kepada para pengungsi, sementara itu untuk pasokan bahan bakar (BBM), pemerintah juga telah berkoordinasi dengan Pertamina.
“Kami juga intens berkoordinasi dengan Pertamina untuk memastikan pasokan BBM segera terdistribusi ke seluruh wilayah, termasuk harus menggunakan cara-cara yang mungkin tidak normal ya, kan BBM juga bagaimana kita usahakan bisa dilakukan dropping dari udara, karena memang menyesuaikan dengan kondisi bencana yang kita hadapi di lapangan,” kata Prasetyo Hadi.
Dalam jumpa pers di Posko Bantuan Bencana Sumatera, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menyatakan Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan dampak bencana banjir bandang dan longsor di tiga provinsi di Sumatera, yaitu di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat ditangani secara nasional dan menjadi prioritas nasional.
“Presiden memberikan instruksi agar situasi ini diperlakukan sebagai prioritas nasional, termasuk jaminan bahwa dana dan logistik nasional tersedia secara penuh, secara total, salah satunya pada saat (masa) tanggap darurat ini menggunakan Dana Siap Pakai,” kata Pratikno saat jumpa pers.
Banjir bandang menerjang wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat pada Selasa, 25 November 2025. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dalam laman resminya, melaporkan data terbaru per 3 November 2025 jumlah korban jiwa akibat banjir bandang dan longsor di Sumatera per Rabu mencapai 804 jiwa, sementara 634 jiwa masih dinyatakan hilang. (id08/ant)












