Scroll Untuk Membaca

Headlines

Jemaah Calon Haji Indonesia Gelombang Kedua Mulai Mendarat Di Jeddah

Jemaah Calon Haji Indonesia Gelombang Kedua Mulai Mendarat Di Jeddah
Calhaj Indonesia mulai berdatangan ke Tanah Suci melalui King Abdulaziz International Airport (KAIA) Jeddah, mulai Sabtu (17/5).Waspada/Ist
Kecil Besar
14px

JEDDAH (Waspada): Petugas Penyeleggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja Bandara siap menyambut kedatangan rombongan perdana gelombang kedua jemaah calon haji (Calhaj) Indonesia yang akan mendarat di King Abdulaziz International Airport (KAIA) Jeddah, mulai Sabtu (17/5).

Pada penyambutan hari perdana di gelombang kedua ini, tercatat sekitar 5.329 jemaah yang tergabung dalam 14 kloter, termasuk petugas kloter dan pembimbing ibadah haji akan mendarat di Jeddah mulai pukul 05.25 hingga 23.50 Waktu Arab Saudi. Total jemaah pada gelombang ke-2 ini mencapai 99.776 terbagi dalam 259 kloter

Kadaker Bandara PPIH Arab Saudi, Muhammad Basir, meminta jemaah calon haji gelombang ke-2 ini untuk menggunakan pakaian ihram sebelum terbang ke Arab Saudi.

“Saya tekankan kepada seluruh PPIH Embarkasi untuk menyampaikan kepada jemaah calon haji agar menggunakan ihram dari tanah air,” terang Basir Jumat (16/5) malam Waktu Arab Saudi.

Pentingnya berihram sebelum tiba di Bandara Jeddah, kata Basir, karena seluruh layanan yang ada di bandara saat ini menggunakan sistem cepat sampai di kota tujuan.

“Kalau di Jeddah harus segera sampai ke Makkah meskipun kedatangan bukan melalui fast track. Waktu berihram di bandara sudah tidak ada lagi waktu seperti tahun-tahun sebelumnya,” ujar Basir.

Selain itu, jemaah calon haji juga perlu mengetahui bahwa layanan kedatangan di Jeddah berbeda saat pelayanan jemaah di Bandara Amir Muhammed Bin Abdul Aziz (AMAA) di Madinah. Di Bandara Jeddah, semua layanan akan ditangani langsung syarikah, sehingga jemaah akan dipisah berdasarkan syarikah yang ada.

Dengan layanan berbasis syarikah, Basir menyebut tidak menutup kemungkinan ada beberapa kelompok terbang (kloter) yang juga berbeda syarikah, termasuk keluarga antar-jemaah.

“Potensi berpisah dengan keluarga memang itu satu hal yang tidak bisa dihindarkan. Tapi kita akan mencoba melobi ke Kementerian Haji di Bandara Jeddah kalau memang memungkinkan untuk bisa digabungkan. Tapi kalau memang tidak bisa, toh itu hanya berpisah dalam waktu yang tidak lama. Nanti Daker Makkah yang akan mengurus penggabungan mereka Kembali,” ujarnya.

Untuk itu, ia berharap kepada PPIH Embarkasi untuk memberikan tanda khusus kepada jemaah haji yang tergabung dalam kelompok syarikah yang besar.

“Ini memudahkan kami memisahkan mereka ketika kita mengidentifikasi tanda-tanda yang ada di pakaian maupun di tangan mereka. Termasuk penggunaan tanda warna di koper mereka, itu akan kita berikan kepada jemaah,” ujarnya.

Berbekal tanda-tanda itu, petugas yang ada di Daker Makkah lebih mudah memisahkan koper-koper jemaah dari syarikah. Semua ini, kata Basir, membutuhkan komitmen dan konsistensi dari PPIH embarkasi untuk bisa mensosialisasikan kepada para jemaah haji.

Dikatakan adanya tambahan layanan di Bandara Jeddah yang tidak ada di Madinah yakni layanan kesehatan. Di kawasan ini, PPIH Bandara menyiapkan ruangan khusus untuk memberikan perawatan darurat kepada jemaah yang membutuhkan. (m33)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE