MEDAN (Waspada): Karena menderita penyakit kulit akibat rumahnya terendam banjir, petugas medis dari Puskesmas Medan Labuhan memeriksa sejumlah warga penghuni Komplek Perumahan Tenaga Kerja Buruh Medan (TKBM) Upaya Karya Pelabuhan Belawan Kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan Labuhan, Kamis (27/10).
Pemeriksaan tersebut dilaksanakan pasca genangan banjir yang merendam ribuan rumah warga di Kecamatan Medan Labuhan. Konon, setiap hujan deras turun, komplek Perumahan TKBM Upaya Karya acap tergenang banjir sehingga warga rengan terkena bangguan penyakit kuliat alias gagat-gatal di kaki dan bagian tubuh lainnya.
Di Posko Kesehatan yang didirikan oleh petugas Puskesmas Medan Labuhan, sejumlah warga berdatangan untuk menjalani pemeriksaan medis tersebut, apalagi kondisi air belum surut.
Seorang petugas medis menyebutkan, rata-rata warga yang datang ke Posko mengeluhkan sakit gatal-gatal pada bagian kaki akibat terendam banjir selama beberapa hari.
“Umumnya warga yang datang karena menderita gatal-gatal pada bagian kaki. Hanya beberapa orang saja yang mengeluh karena demam,” ujar Aliyanti kepada wartawan.
Dijelaskan Aliyanti, kehadiran tim medis dari Puskesmas Medan Labuhan berdasarkan permintaan kepala lingkungan yang pemukimannya terendam banjir akibat hujan turun selama beberapa hari ini.
“Begitu mendapat laporan adanya keluhan warga, Puskesmas Medan Labuhan langsung datang dan mendirikan Posko Kesehatan. Kami juga sudah sering memeriksa kesehatan warga yang menjadi korban banjir di Medan Labuhan,” sebut Aliyanti.
Sementara itu, warga TKBM bernama Syamsul Lubis berharap agar Pemko Medan memperhatikan sarana dan prasarana di Komplek TKBM Upaya Karya Pelabuhan Belawan mengingat pemukiman tersebut menjadi langganan banjir. Ironisnya, genangan air hujan bercampur dengan limbah rumahtangga dan limbah industri sehingga rentan menimbulkan penyakit gatal-gatal.
“Sudah bertahun-tahun warga mengeluhkan kondisi banjir ini karena setiap tahun, setiap musim hujan maka komplek pemukiman ini akan terendam banjir. Kami berharap Pemko Medan peduli dengan keluhan warga di sini,” tutur Lubis.
Dijelaskan Lubis, bila banjir tersebut mencapai ketinggian 30 centimeter bahkan akses jalan tak bisa digunakan karena mesin sepedamotor akan mogok alias mati di tengah genangan banjir.(m27)