MEDAN (Waspada): Anggota DPRD Sumut Abdul Rahim Siregar (foto) mendesak legislatif untuk segera membentuk panitia khusus (Pansus) guna mencegah penyalahgunaan narkotika dan obat berbahaya lainnya (narkoba), yang kini sudah dalam kondisi darurat.
Penegasan ini disampaikan anggota dewan dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), menyikapi hasil pertemuan dengan Komisi A, B, C, D dan E, di gedung dewan, belum lama ini. Pertemuan lintas komisi itu membahas penyalahgunaan narkoba.
Menyikapi hal itu, Abdul Rahim Siregar yang akrab disapa ARS itu menyebutkan, dasar pembentukan pansus dilatari beberapa hal.
Di antaranya, penegasan Presiden RI Jokowi yang telah mencetuskan bahwa Indonesia Darurat Narkoba.
“Pernyataan ini harus menjadi modal dasar kita untuk serius dan sungguh-sungguh memberantas narkoba,” timpal wakil rakyat Dapil VII wilayah Tabagsel ini.
Apalagi, lanjut Pendiri Masyarakat Penyelamat Generasi Muda Indoensia (MP – GAM) ini, Sumut berada di peringkat 1 peredaran Narkoba berdasarkan hasil Penelitian LIPI dan BNN 2020).
Yakni, dengan prevalensi Indonesia hampir 5 juta orang dan 1,7 juta di antaranya berada di Sumatera Utara.
“Sumut ranking pertama dan pemakaian Narkoba di Indonesia, ini bukan ranking yang membanggakan, tapi memalukan,” ujar Ketua Umum DPP Forum Masyarakat Dalihan Natolu (FORMADANA) ini.
Karenanya, Abdul Rahim mendesak DPRD Sumut segera mengambil langkah untuk membentuk pansus, yang nantinya diharapkan lebih memaksimalkan pengawasan bersama Pemprovsu, Poldasu dan Kejaksaan serta Badan Narkotika Nasional (BNN) dan tim terpadu pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika (P4GN).
Langkah pembentukan pansus bahkan dianggap mendesak setelah penandatanganan bersama komitmen pemberantasan Narkoba di Sumut belum lama ini.
Fakta Integritas Pemberantasan Narkoba diteken Gubsu, Pangdam I/BB, Kapoldasu, OPD, Kepala Daerah se-Sumut, MUI, PGI, Lembaga Adat dan lembaga/wadah Penggiat Pemberantasan Narkoba.
Apresiasi Poldasu dan BNN
Di bagian lain keterangannya, anggota DPRD Sumut Abdul Rahim Siregar tak lupa mengapresiasi kinerja BNN Sumut dan Poldasu yang telah bekerja sungguh-sungguh dan terdepan mencegah dan memberantas Narkoba.
“Terimakasih kepada Poldasu yang telah mengambil tindakan tegas dan terukur, dengan melumpuhkan para bandar narkoba, memecat oknum petugas yang terlibat, dan menangkap para agen maupun pemakai,” ucap mantan anggota Komisi A, yang sekarang dipercaya duduk di Komisi D ini.
BNN juga, lanjut Abdul Rahim telah menunjukkan kinerja maksimal dengan memecat oknum BNN, yang duduga bermain mata dengan barang haram itu.
Secara khusus, Abdul Rahim meminta Kapoldasu Irjen Panca Putra Simanjuntak, yang juga putra daerah Sumut, terus mengevaluasi kinerja Kopolres dan Kasat narkoba se-Sumut, terkait pemberantasan Narkoba.
“Narkoba adalah tanggungjawab kita bersama dan harus kita berantas secara terpadu dan terintegrasi melibatkan semua entitas anak bangsa, khususnya di Sumut, ” tukasnya.
Di akhir keterangannya, Abdul Rahim tak lupa menyampaikan selarik pantun:
“Pakai sepatu bermerek Puma, disesuaikan dengan warna celana; Narkoba bertentangan dengan agama, menghancurkan generasi muda. Ikan tuna dimakan bersama ikan mas, kita bersatu, bersama Narkoba kita berantas,” pungkas Abdul Rahim. (cpb)