MEDAN (Waspada): Setelah menangkap 1 pelaku utama, personil Sat Reskrim Polrestabes Medan akhirnya menangkap 4 pelaku lainnya terkait aksi tawuran antar pelajar yang menewaskan Eko Farid Azam ,15, siswa SMK Negeri 9 Medan, di SPBU Jl. Kapten Sumarsono, Desa Helvetia Kecamatan Sunggal.
“Polisi berhasil melakukan penangkapan terhadap lina orang yang diduga terlibat dalam kejadian penganiayaan atau kekerasan terhadap orang secara bersama-sama menyebabkan orang lain meninggal dunia, ” ujar Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda SH SIK saat menggelar konferensi pers di Polrestabes Medan Jl. HM Said Medan, Minggu (27/11).
Kelima tersangka yang diringkus masing – masing berinisial SD, KES, RML, JSS dan ALNS.
Kapolrestabes menambahkan, peristiwa tawuran pelajar itu terjadi pada Jumat (25/11) sekitar pukul 14.45 WIB di Jl. Kapten Sumarsono, Desa Helvetia, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliderdang.
“Satu orang pelajar tewas akibat sejumlah luka bacoj senjata tajam hingga kehabisan darah. Korban ditemukan tewas di salah satu ruangan di SPBU,” terang Kombes Valentino didampingi Wakapolrestabes Medan AKBP Dr Yudhi Hery Setiawan, Kabag Ops Polrestabes Medan AKBP Arman Muis, Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa dan Kasi Humas Polrestabes Medan Kompol Riama Siahaan.
Barang bukti yang diamankan oleh kepolisian yakni sepeda motor BK 6180 AED, tas ransel milik korban berisi besi, gunting dan gir, jaket, pakaian pramuka dan sepasang sepatu, clurit dan sebuah benda tumpul lainnya.
Dari keterangan saksi Muhamad Raya kepada kepolisian menjelaskan, dia berangkat ke sekolah untuk bertemu dengan teman-temannya. Setelah berkumpul dengan 10 sepeda motor mereka pun bergerak menuju Jl. Kapten Sumarsono.
Sesampainya di sana mereka bertemu lagi dengan teman-teman yang mengendarai 50 sepeda motor. Lanjut pengakuan saksi kepada polisi, di sanalah mereka melakukan tawuran. Korban pun bertemu dengan lawannya namun karena kalah jumlah korban pun melarikan diri.
Selanjutnya, ketika korban dan rekannya mengisi bensin di SPBU, para pelaku mendatangi korban. Korban pun berusaha lari namun paha sebelah kiri terkena sajam. Korban pun kabur ke salah satu ruangan di SPBU tersebut.
Karena tidak mendapatkan pertolongan pertama, korban meninggal dunia karena kehabisan darah.
Kombes Valentino mengaku, dalam kejadian tersebut memang ada penyerangan siswa SMKN 9 Medan. Termasuk korban menuju SMA Eka Prasetya. Karena kalah jumlah, di SPBU Sumarsono berniat mengisi bensin sepeda motor, di lokasi ada yang mengejar dan penganiayaan tersebut. Di situ terjadi penganiayaan kepada korban Farid.
“Ada lima orang yang ditetapkan tersangka,” sebut Kombes Valentino seraya mengharapkan pihak sekolah dan orang tua juga berperan aktif untuk meningkatkan kualitas belajar para anak didik untuk menjadi orang yang berguna untuk negara.
“Kami tetap membina para pelajar di Medan menjadi lebih baik ke depannya dan Medan tetap harus aman dan kondusif,” tandas Kombes Valentino. (m27)
Waspada/Andi Aria Tirtayasa
Kapolrestabes Medan Kombes Valentino Alfa Tatareda, Minggu (27/11) memperlihatkan Lima pelaku penganiayaan yang diringkus oleh personel Sat Reskrim Polrestabes Medan pasca terjadinya tawuran antar pelajar yang menewaskan seorang siswa SMK Negeri 9 Medan.