TAPANULI TENGAH (Waspada.id): Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) kembali dilanda bencana. Ribuan rumah warga terendam banjir setelah hujan deras tanpa henti mengguyur wilayah itu selama beberapa hari terakhir.
Curah hujan ekstrem yang berlangsung beruntun dalam beberapa minggu belakangan menyebabkan air meluap dan menenggelamkan permukiman hingga mencapai ketinggian tiga meter di sejumlah titik.

Banjir pertama kali menerjang sekitar pukul 03.00 WIB dini hari. Warga yang sedang tertidur terpaksa bergegas menyelamatkan barang-barang seadanya ketika air tiba-tiba naik dengan cepat. Hingga siang hari, debit air bukan menurun, tetapi justru terus bertambah.
Di ruas Jalan Lintas Sumatera, ketinggian air mencapai 1,5 meter, sehingga akses transportasi lumpuh total. Sejumlah kendaraan dilaporkan terjebak, sementara sebagian pengendara memilih memutar balik karena arus air yang deras dan membahayakan.
Hingga saat ini belum ada laporan resmi mengenai jumlah pengungsi maupun kerugian materi. Aparat pemerintah daerah bersama BPBD disebut sedang melakukan pendataan serta menyalurkan bantuan darurat ke lokasi-lokasi yang terdampak parah.

Sejumlah warga mengaku bahwa banjir kali ini merupakan yang terburuk dalam beberapa tahun terakhir. Selain merendam rumah, air juga menggenangi fasilitas umum, tempat ibadah, dan lahan pertanian.
Situasi masih berkembang. Warga berharap curah hujan segera mereda agar banjir tidak semakin meluas dan penanganan dapat dilakukan dengan cepat. (Tnk)












