SIGLI (Waspada.id): Di tengah geliat skena musik Aceh yang kian hidup, sebuah nama baru mulai mencuri ruang dengar para penikmat musik daerah, Aie Arbi.
Penyanyi muda asal Bireuen, Aceh ini resmi merilis single perdananya, “Gaseh Meutuka” (Kekasih Tertukar-red), sebuah balada slow rock yang memadukan getirnya kisah cinta dan kekuatan vokal emosional ala musisi Aceh kontemporer.
Dibangun dari tangan dingin tiga musisi lintas generasi Nek Kabong sebagai pencipta lagu dan Rahmad RS sebagai penata musik “Gaseh Meutuka” menyajikan karakter slow rock yang lembut, melankolis, namun tetap tegas menjaga identitas musikal Aceh.

Rekaman dilakukan di Rocks Studio (RS) Bireuen, studio yang belakangan dikenal melahirkan banyak warna baru dalam produksi musik lokal.
Kisah Cinta yang Luka, namun Tetap Mencari Pulang
Lirik lagu ini membawa pendengar masuk ke dalam sudut pandang seorang perempuan yang cintanya “tertukar” akibat kesalah pahaman. Sang kekasih yang semula menjadi tempat bersandar justru memilih orang terdekatnya, meninggalkan luka yang tumbuh menjadi konflik batin mendalam.
Meski demikian, “Gaseh Meutuka” tidak berhenti pada air mata, ia merayakan perjalanan menemukan cinta yang lebih matang dan tulus. Aie Arbi mengaku sejak awal merasakan kedekatan emosional dengan lagu tersebut.
“Ini bukan sekadar lagu patah hati. Ini tentang proses manusia berdamai dengan kehilangan, lalu menemukan ruang baru untuk mencintai,” ujar Aie dalam keterangan singkatnya.
Video Klip yang Merangkul Identitas Daerah
Sebagai penyempurna karya, video klip “Gaseh Meutuka” digarap secara sinematis di berbagai lokasi ikonik di Kabupaten Bireuen. Kombinasi lanskap alam, suasana kota, dan visual yang fokus pada ekspresi vokal Aie menciptakan kesan intim sekaligus membumi.
Tim produksi menyebut pemilihan lokasi tersebut sebagai “bentuk penghargaan pada akar budaya Aceh”.
Pendekatan visual yang sederhana namun kuat terasa berhasil mendukung atmosfer musiknya: emosional, dekat, dan tanpa banyak ornamen berlebihan.
Rilis single berbahasa Aceh perdana ini menjadi penanda resmi perjalanan Aie Arbi merambah industri musik secara profesional. Para pengamat musik lokal melihat hadirnya Aie sebagai angin segar di tengah maraknya talenta muda Aceh yang mulai berani membangun karakter musikal masing-masing.
Dengan “Gaseh Meutuka”, Aie tidak sekadar memperkenalkan suara barunya, tetapi juga membawa pesan bahwa musik Aceh hari ini adalah arena kreatif yang terus bergerak, terus bertumbuh, dan siap menjangkau pendengar yang lebih luas.(id69)












