SIGLI (Waspada.id): Hembusan angin malam di Pidie pada 8 November 2025 mendatang dipastikan akan membawa nuansa istimewa.
Di halaman megah Pidie Convention Center (PCC), ribuan orang diperkirakan akan larut dalam sorak sorai, tawa, dan alunan musik Aceh yang menggugah kenangan.
Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-61 Partai Golongan Karya, pesta rakyat bertajuk Meuseuraya-2 akan menjadi ruang pertemuan antara masyarakat, kader partai, dan budaya lokal. Panggung utama akan diisi oleh dua legenda musik Aceh, Said Jaya dan Bergek.
Bagi warga Sigli dan sekitarnya, nama Said Jaya bukan sekadar musisi. Lagu-lagunya seperti Hitam Puteh, Tukang Becak, dan Kapaloe telah menemani berbagai momen kehidupan masyarakat selama bertahun-tahun. Malam itu, ia akan kembali menyapa ribuan penggemar yang rindu akan suara khasnya.
“Lon (Saya) sangat senang dan bangga bisa kembali ke Sigli. Ini seperti pulang ke rumah sendiri,” ujar Said Jaya dengan mata berbinar. “Lagu-lagu Aceh punya kekuatan mengikat hati, dan saya ingin membagikan semangat itu di perayaan nanti.” katanya.
Bergek pun tidak kalah ditunggu. Dengan gaya khas dan lagu-lagu populernya, ia dikenal mampu membuat ribuan penonton ikut bernyanyi dan menari.
Perayaan ini bukan sekadar hiburan. Sebelumnya, pada 25 Oktober 2025, panitia juga akan menggelar sepeda santai, jalan santai, pasar murah, serta pengobatan gratis bagi masyarakat.
Semua rangkaian acara itu dirancang untuk mendekatkan partai dengan rakyat sejalan dengan semangat “pohon beringin” yang menjadi lambang Partai Golkar: menaungi dan merangkul semua kalangan.
Panitia memperkirakan sekitar 3.500 hingga 5.000 orang akan hadir malam itu. Lampu panggung, tabuhan rapa’i, serta denting musik tradisional akan berpadu menciptakan malam penuh warna di jantung kota Sigli.
Bagi sebagian warga, ini bukan hanya perayaan ulang tahun partai. Ini adalah momen kebersamaan, di mana tawa dan musik menjadi bahasa yang menyatukan.(id69)