MEDAN (Waspada): Liana Hidayani Nasution, atau Lily Liansoon, penyanyi rock Medan dengan suara tinggi khas yang mengingatkan pada Anita Serawak, penyanyi legendaris Malaysia, baru saja memukau penonton di Fi Cafe.
Dalam konser “Lily Liansoon Concert Tomboy,” ia membawakan tiga lagu ciptaannya sendiri, berbagi panggung dengan musisi rock Medan lainnya. Kariernya yang panjang dan penuh tantangan telah mengukir namanya di kancah musik Medan.
Lily memulai perjalanan musiknya sejak SMA, setelah menjuarai berbagai lomba menyanyi sejak SMP. Meskipun awalnya bergenre pop, kecintaannya pada musik rock telah membawanya ke berbagai pengalaman, termasuk pernah berusaha bergabung dengan grup band rock populer di masa SMA-nya, namun tak mendapat kesempatan.
Enam tahun lalu, kesempatan itu datang. Ia bergabung dengan sebuah grup band rock, dan setahun kemudian, bergabung pula dengan komunitas musik rock besar di Medan.
Namun, konflik internal antara grup band dan komunitas tersebut mengakibatkan Lily harus meninggalkan grup bandnya, bahkan menghadapi fitnah dan pembatasan penampilan di area tertentu.
Meski begitu, Lily tetap bermusik. Dukungan suami, Irwansyah Nurdin Ahmad, menjadi kekuatannya. Ia pun kini aktif bernyanyi, menciptakan lagu, dan bahkan bermain film “Samudera” produksi Dewi Budiati Teruna Jasa Said. Bagi Lily, bernyanyi bukan sekadar hobi, melainkan juga terapi untuk kesehatan dan kebahagiaan, sebuah warisan yang kelak ingin ia bagikan kepada anak-anak dan cucunya. Baginya, musik rock adalah jiwanya, sebuah kecintaan yang tak akan pernah padam.
Lily ingat kata-kata suaminya. “Li, aku enggak mau Lily sakit. Aku izinkan Lily nyanyi kalau itu bisa buat Lily hidup panjang. Kita sudah sering berpisah demi rumah tangga ini. Aku mau kita menua bersama sampai salah satunya pergi mendahului. Aku sayang Lily”,” demikian Lily saat berbincang dengan wartawan, Selasa (10/6).***
