Scroll Untuk Membaca

Hiburan

Meilody Indreswari: Suara di Balik ‘1000 Tahun Cahaya’ Versi Jepang

Meilody Indreswari: Suara di Balik ‘1000 Tahun Cahaya’ Versi Jepang
Meilody Indreswari dipercaya oleh maestro musik Indonesia James F. Sundah untuk membawakan lagu “1000 Tahun Cahaya” dalam versi bahasa Jepang.
Kecil Besar
14px

JAKARTA (Waspada.id): Penyanyi Meilody Indreswari, Juara Nasional Bintang Radio RRI 2007, kembali mencatat langkah penting dalam karier musiknya. Ia dipercaya oleh maestro musik Indonesia James F. Sundah untuk membawakan lagu “1000 Tahun Cahaya” dalam versi bahasa Jepang.

Lagu ini merupakan persembahan James untuk istrinya, Lia Sundah Suntoso, yang ditulis sejak 18 tahun lalu dan kini akhirnya dirilis ke publik.

“1000 Tahun Cahaya” menjadi karya istimewa karena diluncurkan dalam tiga bahasa, Indonesia, Inggris, dan Jepang, secara serentak melalui Zoom dari tiga benua, Asia, Amerika, dan Eropa.

Dalam versi resmi yang beredar, Meilody menyanyikan versi Jepang, sementara Claudia Emmanuela Santoso, pemenang The Voice of Germany 2019, membawakan versi Indonesia dan Inggris.

“Setelah menunggu sekian lama, akhirnya dirilis juga. Saya antara percaya dan tidak,” ujar Meilody terharu.


“Lagu ini direkam sejak saya belum menikah, dan sekarang saya sudah punya dua anak. Rasanya seperti penantian panjang yang akhirnya terjawab manis,” sambungnya.

Proyek Panjang 18 Tahun dan Tantangan Lima Bahasa

Perjalanan lagu ini bermula setelah Meilody menjuarai Bintang Radio 2007. Saat itu, James yang menjadi juri memberikan kesempatan kepadanya untuk menyanyi di berbagai proyek musik, termasuk album anak-anak Bubbles of Love karya Lily Dawis.

Tak lama kemudian, James mempercayakan Meilody untuk merekam guide vocal “1000 Tahun Cahaya” dalam lima bahasa: Indonesia, Inggris, Jepang, Rusia, dan Spanyol.

“Sejak awal, saya memang ingin lagu ini bisa dinyanyikan dalam berbagai bahasa dan diterbitkan serentak,” kata James F. Sundah.

Meilody mengenang, tugas itu bukan hal mudah. Pasalnya, setiap bahasa punya pemenggalan yang berbeda.

“Saya harus memastikan pelafalan tetap benar tapi juga nyaman didengar,” ujarnya.

Untuk versi Jepang, ia bahkan melakukan take ulang berkali-kali dan dibantu teman-teman native speaker James untuk memastikan ketepatan pengucapan.

Apresiasi dan Penghargaan MURI

Keistimewaan lagu ini semakin lengkap setelah Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) menganugerahkan rekor untuk “Penerbitan Serentak Single Tiga Bahasa dari Tiga Benua, dengan Peran Terbanyak Berhak atas Hak Ekonomi Hak Cipta Karya Lagu (1000 Tahun Cahaya)”. Penyerahan plakat dilakukan langsung oleh Jaya Suprana secara daring melalui Zoom.


“Saya terharu dengan pendapat Pak Jaya Suprana bahwa versi Jepang lagu ini bahkan bisa digubah ke format keroncong maupun dangdut. Ini ide luar biasa yang membuka ruang baru bagi karya Om James,” ungkap Meilody.

Ir. James Freddy Sundah atau James F. Sundah (lahir 1 Desember 1955) adalah komponis, penulis lagu, dan produser musik legendaris Indonesia. Namanya melejit lewat karya “Lilin-Lilin Kecil” (Chrisye, 1977) yang hingga kini tetap abadi lintas generasi.

James juga dikenal lewat kolaborasinya bersama Titiek Puspa dan dua personel band Scorpions, Klaus Meine dan Rudolf Schenker, dalam lagu “When You Came Into My Life” (album Pure Instinct, 1996) yang diproduseri David Foster.

Selain menciptakan puluhan lagu populer dan soundtrack film, James aktif memperjuangkan hak cipta, menulis tentang budaya dan teknologi, serta mewakili Indonesia di berbagai forum internasional.
Ia menikah dengan Lia Sundah Suntoso, seorang pengacara, dan kini menetap di New York bersama keluarga.

“1000 Tahun Cahaya” menjadi simbol cinta dan ketabahan. Lagu pop bernuansa EDM ini diciptakan James sebagai ungkapan cinta untuk sang istri tercinta, Lia Sundah Suntoso.

Prosesnya yang panjang, sempat tertunda lebih dari satu dekade, baru rampung setelah James berhasil melewati perjuangan melawan kanker.

Kini, lagu ini bukan sekadar karya musik, tetapi juga kisah tentang cinta yang bertahan, harapan yang tak padam, dan cahaya yang abadi.

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE