MAKKAH (Waspada): Ibadah haji merupakan momen sakral yang sangat dinantikan oleh umat Islam di seluruh dunia. Begitu pula bagi Amiruddin, seorang warga asal Kota Medan yang akhirnya bisa menunaikan rukun Islam kelima ini setelah bertahun-tahun menunggu.
Amiruddin, 74, yang sehari-hari aktif berkegiatan jemaah tabligh ini, telah sabar menunggu selama lebih dari 12 tahun demi mewujudkan impian berhaji.
“Saya mendaftar sejak tahun 2013, dan harusnya berangkat pada tahun 2019 lalu. Namun karena Covid-19, maka saya harus bersabar dan berangkat pada tahun 2025,” ujar pria pensiunan Telkom ini, Minggu (8/6).
Menurut Amiruddin, haji bukan sekadar kewajiban, melainkan perjalanan spiritual yang mendalam.
“Ketika saya sampai di tanah suci, perasaan saya campur aduk; rasa syukur, haru, dan damai yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata,” ungkapnya.
Selama menunggu keberangkatan, Amiruddin rajin mengikuti pelatihan manasik haji dan aktif dalam jemaah tabligh. Ia juga memperkuat niat dan menjaga kesehatan agar mampu melaksanakan ibadah dengan baik.
Pengalaman Amiruddin menunaikan haji pun penuh makna. Ia mengingat dengan jelas momen saat pertama kali melihat Ka’bah, tempat suci umat Islam yang menjadi pusat ibadah haji. “Saya bersyukur, merasa sangat kecil di hadapan kebesaran Allah,” katanya.
“Sabar dan doa adalah kunci. Haji adalah ibadah yang sakral, yang mengajarkan kita banyak hal tentang keimanan dan kesabaran,” tutupnya. (m33)













