JAKARTA (Waspada.id): Gempa dengan magnitudo 6,9 guncang Filipina dan merusak sejumlah bangunan. Hingga kini, korban tewas ada sebanyak 8 orang. Namun pihak berwenang menyebut korban bisa saja terus bertambah seiring upaya penyelamatan di antara reruntuhan bangunan.
Petugas penyelamat Rexan Ygot menyebut tiga orang di pinggiran Bogo tewas di rumah mereka akibat tanah longsor yang dipicu gempa.
Sementara lima korban lain dikonfirmasi oleh polisi setempat di kotamadya San Remigio. Sebanyak empat jenazah dievakuasi dari pusat olahraga di San Remigio, sedangkan satu anak tertimpa reruntuhan di wilayah lain di kota yang sama.
Gempa merusak bangunan, jalan serta memutus aliran listrik. Pejabat penyelamat provinsi Wilson Ramos berkata kerusakan bangunan mendorong upaya penyelamatan korban yang tertimbun puing-puing bangunan.
“Mungkin ada orang yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan,” kata Ramos seperti dilaporkan AFP.
Gempa terjadi di laut lepas kota Bogo, Cebu sekitar pukul 21.59 waktu setempat. Kota Bogo dan San Remigio termasuk kota padat penduduk. Upaya penyelamatan terus dilakukan meski Ramos dan timnya tidak tahu pasti berapa orang yang hilang.
Gempa susulan
Upaya penyelamatan dan pemulihan kota harus terhambat gempa susulan. Badan Geologi AS mencatat ada empat gempa bermagnitudo 5,0 atau lebih tinggi usai gempa pertama.
Sementara itu, badan seismologi setempat memperingatkan kemungkinan “gangguan permukaan laut kecil”. Penduduk di pulau-pulau di bagian tengah seperti, Leyte, Cebu, dan Biliran pun diminta untuk menjauh dari pantai dan tidak ke daerah pesisir.
Guncangan gempa sangat dirasakan Martham Pacilan, warga kota resor Bantayan yang dekat dengan lokasi episentrum. Saat kejadian, dia mengaku sedang berada di alun-alun kota dekat sebuah gereja.
“Saya mendengar suara dentuman keras dari arah gereja, lalu saya melihat batu-batu berjatuhan dari bangunan gereja. Untungnya tidak ada yang terluka,” ujarnya kepada AFP.
“Saya kaget sekaligus panik, tetapi tubuh saya tidak bisa bergerak, saya hanya di sana menunggu guncangan berhenti.”
Tak hanya kerusakan bangunan, gempa juga memutus aliran listrik di seluruh Cebu dan pulau-pulau sekitarnya.
Dalam sebuah pesan video, Gubernur Provinsi Cebu Pamela Baricuatro mengimbau warga untuk “tetap tenang dan pindah ke area terbuka; menjauh dari dinding atau bangunan yang mungkin runtuh dan tetap waspada terhadap gempa susulan.”
Dia menambahkan saat ini pemerintah provinsi sedang menilai situasi dan menghubungi pejabat kota.(cnni)