MAKKAH (Waspada): Kementerian Agama memastikan bahwa program safari wukuf gratis, dan tidak dikenakan biaya sepeser pun. Safari wukuf ditujukan buat jemaah haji yang sakit dan punya keterbatasan fisik sehingga tidak mampu berjalan menuju Arafah.
“Ya perlu kami sampaikan bahwa safari wukuf ini adalah program yang sudah lama kita tidak memungut biaya apapun dari pasien ataupun dari jamaah,” ujar Direktur Jenderal Penyelenggara Ibadah Haji dan Umroh, Hilman Latief di Hotel Transit Safari Wukuf, Senin (9/6) malam.
Menurut Hilman, safari wukuf itu ada yang di bawah Kementerian Agama secara mandiri khususnya orang-orang yang memiliki keterbatasan secara fisik mobilitas dan lain-lain, dan ada juga oleh Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Safari wukuf yang dikategorikan sakit dikoordinasikan oleh KKHI.
“Program ini sudah berjalan bertahun-tahun dan insyaallah kita tidak memungut biaya apapun tidak ada biaya yang dipungut dari jamaah secara langsung,” ujarnya.
Ada pun terkait dengan kabar-kabar yang beredar mengenai pungutan, ia mencermati hal itu sebetulnya hubungan antara jamaah dengan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) ataupun para pembimbingnya masing-masing.
Di sana sebagian jemaah melakukan komunikasi dengan para pembimbing ataupun pimpinan KBIH ataupun organisasi terkait kebutuhan biaya pendorongan kursi roda. Baik pada saat umrah wajib dan umrah sunnah maupun kegiatan-kegiatan lain di Tanah Suci, terutama ketika beribadah di Masjidil Harom.
“Dan itu tidak konteksnya dalam konteks safari wukuf, dan mungkin juga ada jemaah yang melaporkan bahwa mereka sudah membayar pada orang yang akan membantu itu, kemudian kebetulan orangnya juga ada yang terpilih kondisi tertentu menjadi jemaah yang ikut safari wukuf,” ujarnya.
Seperti diketahui sebelumnya Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi kembali menggelar Safari Wukuf Khusus Lansia pada operasional haji 1446 H/2025 M. Program ini diikuti oleh 477 jemaah lansia dan risiko tinggi (risti).
Program safari wukuf khusus lansia digelar PPIH Arab Saudi untuk memfasilitasi jemaah haji Indonesia dengan kondisi tertentu yang tidak memungkinkan untuk mengikuti wukuf secara reguler bersama jemaah haji lainnya.
$Program safari wukuf khusus lansia diikuti 477 jemaah. Mereka diberangkatkan ke Arafah dengan menggunakan 15 bus,” ujar Ketua Petugas Penyelanggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Muchlis M Hanafi, di Makkah, Sabtu (7/6).
“Mereka didampingi 118 Satgas Safari Wukuf Khusus Lansia,” katanya melanjutkan.
Berdasarkan Keputusan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Nomor 137 Tahun 2025 tentang Pelaksanaan Layanan Khusus Jemaah Haji Lansia, kriteria peseta program Safari Wukuf Khusus Lansia sebagai berikut
a. Jemaah Haji Lansia dan Disabilitas yang tidak mandiri (tirah baring) dalam melakukan aktivitas sehari-hari dalam memenuhi kebutuhan dasar (makan, minum, BAK, BAB, mandi, mobilisasi)
b. Jemaah Haji Lansia dan Disabilitas yang tidak bisa berjalan/pengguna kursi roda
c. Jemaah Haji Lansia dan Disabilitas yang memiliki komorbid penyakit kronis seperti : Jantung, Hipertensi, Stroke (sedang-berat)
d. Jemaah Haji Lansia dan Disabilitas yang pulang perawatan dari KKHI / RS Arab Saudi dengan kondisi masih lemah / belum pulih.
e. Jemaah Haji Lansia dan Disabilitas sesuai dengan kriteria risiko tinggi yang ditentukan oleh petugas Kesehatan Kloter/Sektor.
Menurut Muchlis M Hanafi, target awal safari wukuf khusus lansia adalah 500 jemaah. Namun, dalam perkembangannya, ada satu jamaah yang meninggal di hotel transit saat menunggu hari Wukuf di Arafah.
Selain itu, ada 21 jemaah yang batal ikut safari wukuf khusus lansia karena beberapa sebab, antara lain: dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi atau dikembalikan ke kelompok terbang (kloter) karena ada pendamping.
Kepala Bidang Layanan Jemaah Lansia Suviyanto menambahkan, jamaah haji peseta Safari Wukuf Khusus Lansia dipersiapkan oleh Satgas Safari Wukuf Khusus Lansia sejak jam 05.00 – 09.00 Waktu Arab Saudi pada 9 Zulhijjah 1446 H. Selesai mandi, mereka dipakaikan kain ihram bagi laki-laki dan mukena bagi Perempuan. Selain itu, mereka juga diberi pendampingan oleh Pembimbing Ibadah.
“Selesai persiapan, Jemaah Haji Safari Wukuf Khusus Lansia diturunkan dari kamar Hotel transit menuju bus. Keberangkatan mereka pada 9 Zulhijjah 1446 H/2025 M dari Hotel Transit pada pukul 13.20 WAS dan tiba di Arafah jam 14.40,” tutupnya. (m33)