Scroll Untuk Membaca

Internasional

Pemerintah Bentuk Satop Khusus Hadapi Puncak Haji

Kecil Besar
14px

JEDDAH (Waspada): Menghadapi puncak haji Arafah Muzdalifah dan Mina (Armuzna), Kementerian Agama membentuk satuan operasi (Satop) beranggotakan petugas yang sebelumnya bekerja di daerah kerja (Daker) baik Makkah, Madinah dan Bandara.

“Personelnya hampir sama perwakilan daker-daker. Jadi daker ketika masuk ke Armuzna tidak lagi dinamai Daker,” kata Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Arsyad Hidayat, kepada wartawan di ruang Media Center Haji (MCH) Daker Makkah, Minggu (26/6).

Personel dari tiga Daker akan dibagi. Untuk Arafah akan diisi Daker Bandara, lantas yang bertugas di Muzdalifah diisi Daker Makkah dan Mina akan diisi Daker Madinah. Selain itu juga akan ada tim monitoring yang akan mengawasi seluruh proses pergerakan jamaah saat pelaksanaan Armuzna.

Mobilisasi Armuzna akan dimulai sejak 8 Zulhijjah 1443 H pagi. “Kemarin kita simulasi dengan Kementerian Haji (Arab Saudi), jika dulu biasanya dimulai mobilisasi jamaah jam 07.00 pagi sampai 24.00 malam, dengan jumlah jamaah saat ini, dari hotel ke Arafah InsyaAllah akan selesai pukul 17.00 WAS sore,” ujarnya.

Tanggal 9 Zulhijjah, jamaah akan melakukan rangkaian ibadah wukuf di Arafah, sejak masuk waktu Zuhur. Selanjutnya, jemaah akan dimobilisasi ke Muzdalifah.

“Setelah Maghrib, jamaah akan mulai kita dorong masuk ke Muzdalifah. Mudah-mudahan sebelum tengah malam sudah tuntas. Biasanya dulu pergerakan ke Muzdalifah sampai pukul 01.00-02.00 dini hari,” ujarnya.

Arsyad yang juga menjabat Direktur Bina Haji Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama ini mengatakan, petugas haji akan berjaga dan mendorong jamaah yang sudah berada di Muzdalifah segera mengambil batu dan bergeser ke Mina.

“Di Muzdalifah jamaah yang duluan sampai pukul 19.00 WAS segera bergegas menuju Mina untuk melakukan lempar jumrah aqabah. Biasanya proses mobilisasi jamaah ke Mina ini sampai pagi,” katanya.

Untuk mobilisasi jamaah selama Armuzna, PPIH telah berkomunikasi dan menjalin kontrak dengan Organda Arab Saudi. “Untuk transportasi, kita kontrak dengan Naqabah (Naqabah lis-Sayyarat) Organdanya Arab Saudi yang diberikan kewenangan mengangkut jemaah
dari hotel ke Arafah-Muzdalifah-Mina dan kembali ke hotel,” jelasnya.

Sejak 5 Juli 2022, seluruh bus yang beroperasi di Arab Saudi termasuk bus shalawat akan fokus disiapkan untuk melayani Armuzna. Bus shalawat baru akan beroperasi normal, diperkirakan setelah 16 Juli 2022.

“Nanti setelah tanggal 5 tidak akan ada lagi bus shalawat berkeliaran. Semuanya akan ditarik untuk pelaksanaan Armuzna. Jadi tanggal 5-15 Juli 2022 tidak akan ada bus shalawat. Di periode tersebut silakan salat lima waktu di sekitar hotel sekaligus juga hemat tenaga,” jelasnya.

Sementara itu, terkait Armuzna tahun ini, jamaah haji Indonesia dipastikan akan menerima fasilitas jauh lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tenda bagi jamaah selama di Arafah dan Mina misalnya, akan lebih baik dengan pendingin udara (AC) baru yang lebih dingin dari sebelumnya. (h01)

Teks
Ketua PPIH Arab Saudi, Arsyad Hidayat. Waspada/MCH

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE