Scroll Untuk Membaca

InternasionalNusantara

Perdana, Bandara Taif Terima 44 Jemaah Haji Khusus Indonesia

Perdana, Bandara Taif Terima 44 Jemaah Haji Khusus Indonesia
Jemaah haji khusus saat tiba di Bandara Taif Arab Saudi.Waspada/Arianda Tanjung
Kecil Besar
14px

TAIF (Waspada): Pertama kalinya tahun ini, Bandara Taif, Arab Saudi menerima jemaah haji khusus Indonesia. Sebanyak 44 jemaah haji khusus dari Indonesia tiba di Bandara Taif, Arab Saudi pada Rabu (28/5).

Sebanyak 44 jemaah haji khusus Indonesia berasal dari tiga biro perjalanan haji khusus. Sebut saja PT Rabiha Karya Bersama (Rabihatur), PT Labbaikatur, dan PT Kamila Wisata Muslim.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

“Pengawasan yang kami lakukan, memastikan proses penyelengaraan haji khusus di Bandara Taif berjalan dengan baik sesuai hak-hak yang diperoleh jemaah,” kata Kasi Pengawasan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) Daerah Kerja Bandara Misbachul Munir di Taif.

Hingga Rabu (28/5) total jemaah haji khusus yang mendarat di Arab Saudi berjumlah 10.654 orang. Sebelumnya, mereka datang melalui dua bandara berbeda, yakni Jeddah dan Madinah.

Sebanyak 6.205 jemaah atau 60% dari total kedatangan berasal dari Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah. Sementara itu, 4.449 jemaah lainnya datang dari Bandara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdulaziz, Madinah.

“Selain dua bandara besar tersebut, hari ini kami menerima kedatangan di Bandara Internasional Taif, yang berjarak sekitar 70 kilometer dari Kota Makkah. Ini merupakan kedatangan perdana jemaah haji khusus melalui Bandara Taif untuk musim haji tahun ini,” lanjut Misbachul.

Ini alternatif pemerintah dan pihak penyelenggara haji khusus memberikan jalur yang lebih efisien menuju Makkah.

Mayoritas jemaah haji Indonesia berstatus haji tamattu. Mereka lebih dulu menjalani umrah wajib sebelum nantinya menjalani rangkaian ibadah haji lain.

Dengan mendarat di Bandara Taif, jemaah lebih dimudahkan untuk mengenakan ihram dan miqat di Qarnul Manazil. Hal itu berbeda dengan jemaah yang mendarat di bandara Jeddah, yang mana mewajibkan penggunaan ihram sedari embarkasi.

“Alhamdulillah, jemaah merasa lebih nyaman karena dapat mengenakan ihram di Qarnul Manazil, bukan saat masih berada di pesawat seperti jika mendarat di Jeddah,” kata Direktur Utama PT Rabiha, M Tagor Bajora Lubis.

Setibanya di Taif, jemaah langsung menuju ke rumah transit di Qarnul Manazil untuk mengenakan pakaian ihram dan melaksakan salat sunnah. Setelah itu, jemaah langsung melanjutkan perjalanan ke Makkah.

“Umrah akan dilaksanakan malam hari setelah Magrib agar jemaah bisa beristirahat terlebih dahulu,” tutup Tagor. (m33)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE