JEDDAH (Waspada): Gelang yang menempel di tangan jamaah Calon Haji (Calhaj) Indonesia bukan sekedar sebagai cenderamata atau penghias tangan. Gelang berbahan logam yang dikenakan jamaah haji Indonesia menjadi ciri khas dengan tercantum indentitas pribadi jamaah.
Sekretaris Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, M Noer Alya Fitra, mengatakan, gelang identitas sudah ada sejak lama telah menjadi ciri khas jemaah dan petugas haji Indonesia. Sedangkan negara lain tidak ada yang menggunakan gelang logam tersebut.
“Gelang yang dipakai jamaah itu berisi identitasnya. Karena kita ketahui kebanyakan jamaah kita dari daerah dan pelosok, sehingga untuk memegang dokumen selain yang menempel didirinya itu bisa jadi hilang, lupa atau terselip,” ujarnya kepada tim Media Center Haji (MCH) di Kantor Urusan Haji Konsulat Jenderal (KUH KJRI) Jeddah, Sabtu (26/6).
Dijelaskannya M Noer, saat ini gelang jamaah haji terbuat logam agar tetap awet walaupun terkena air, cahaya dan kepanasan. Sehingga gelang tetap dipakai dan jamaah lebih mudah dikenali.
“Contoh jamaah meninggal karena mungkin suatu hal itu, kita gampang menganalisis nya dengan melihat gelangnya. Digelang itu tercantum nama, nomor pasport, nomor kloter dan bendera Indonesia,” ungkapnya.
Bahkan bagi pemerintah Arab Saudi, lanjutnya juga mudah mengenali ketika melihat nomor pasport di gelang, disistem mereka akan langsung keluar nama jamaah yang bersangkutan.
Diungkapkan M Noer, kalau dulu gelang jamaah berbentuk benar-benar gelang tidak ada kunci. Namun pada saat kejadian Mina tahun 2015 lalu karena berdesakan banyak gelang terlepas, sehingga sulit untuk diidentifikasi.
“Karenanya setelah tahun 2016z kemudian dibuat gelang yang lebih baik yakni ada kuncinya. Diberi pengait untuk lebih menjamin gelang itu tidak lepas ketika ada guncangan-guncangan dan sebagainya. Jamaah juga jangan saling tukar gelang sebelum pulang ke tanah air,” imbuhnya. (h01)
Teks
Jamaah Calhaj Indonesia memakai gelang identitasnya. Waspada/MCH