Scroll Untuk Membaca

Internasional

Tips Hadapi Wukuf Di Arafah

Tips Hadapi Wukuf Di Arafah
Net
Kecil Besar
14px

JEDDAH (Waspada): Jemaah haji Indonesia akan mulai diberangkatkan ke Arafah pada 8 dzulhidjah atau Rabu (4/5). Jemaah diminta untuk mempersiapkan diri sebaik-baiknya menjelang puncak haji.

Sekretaris Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama Arfi Hatim mengungkapkan beberapa hal penting yang perlu disiapkan jamaah menjelang Armuzna.

“Jaga stamina istirahat yang cukup dan konsumsi makanan yang tersedia,” ujar Arfi Hatim saat memberikan keterangan pers di Kantor Urusan Haji Makkah, Sabtu (31/5).

Selain itu, kata ia, siapkan perlengkapan sejak malam sebelumnya. Di antara perlengkapan itu seperti pakaian ihram, identitas diri (kartu nusuk), obat-obatan pribadi, masker, pelindung panas, buku doa, Alquran, telepon seluler, charger power bank dan lain sebagainya.

“Ikut arahan petugas kloter dan sektor, jangan panik, karena pemberangkatan dilakukan secara bertahap,” ujarnya.

Tak lupa, kata ia, bawa bekal air minum dan makanan ringan yang sekiranya diperlukan. “Kami mengajak seluruh jamaah untuk menyambut puncak haji dengan penuh ketenangan dan keikhlasan,” katanya.

Arfi pun memastikan bahwa seluruh petugas siap mendampingi jemaah agar dapat menjalankan ibadah dengan baik dan khusuk. “Semoga Allah memudahkan setiap tahanan ibadah kita, menerima semua amal dan menjadikan kita semua haji yang mabrur,” ujarnya.

Menteri Agama Nasaruddin Umar sebelumnya mengingatkan jemaah haji Indonesia agar fokus mempersiapkan diri menyambut puncak ibadah haji, yakni wukuf di Arafah.

“Kita selalu wanti-wanti, seluruh jamaah haji kali ini fokusnya kepada pelaksanaan haji. Jangan sampai kita mengejar sunah tapi gagal mendapatkan yang wajib,” pesan Menag setibanya di Jeddah, Selasa.

Ia menegaskan bahwa keberhasilan ibadah haji sangat ditentukan oleh kesiapan jamaah, baik dari sisi pengetahuan maupun kondisi fisik. Ada dua pesan penting yang disampaikan Amirul Haj dalam kesempatan ini.

Menag menekankan pentingnya pemahaman yang benar terkait syarat dan rukun haji. Menurutnya, pelayanan jamaah tidak hanya menyangkut logistik seperti konsumsi, transportasi, dan akomodasi, tetapi juga mencakup pembinaan ibadah yang mendalam.

“Boleh jadi makanan, hotel, dan kendaraan kita siapkan dengan baik. Tapi kalau rukunnya tidak dikerjakan atau syarat hajinya tidak terpenuhi, maka ibadahnya bisa tidak sah. Ini yang harus kita jaga,” tegasnya. (m33)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE