Scroll Untuk Membaca

KesehatanNusantara

Kasus Kanker Leher Rahim Masih Tinggi,Ayo Perkuat Perlindungan Melalui Revaksinasi HPV dengan Vaksin yang Tepat

Kasus Kanker Leher Rahim Masih Tinggi,Ayo Perkuat Perlindungan Melalui Revaksinasi HPV dengan Vaksin yang Tepat
Kecil Besar
14px

Human papillomavirus (HPV) merupakan salah satu virus yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit seperti kanker leher rahim, kanker pada anogenital, serta kutil anogenital.
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) sebagai salah satu organisasi profesi medis mendorong masyarakat untuk aktif melakukan vaksinasi HPV dan revaksinasi HPV demi perlindungan yang lebih lengkap dan menyeluruh.
Terdapat tipe HPV risiko tinggi, selain tipe 16 dan 18, yaitu tipe 52 dan 58 yang dominan di Indonesia, namun tidak terlindungi oleh vaksin generasi lama.
Revaksinasi merupakan upaya untuk meningkatkan perlindungan terhadap tipe HPV risiko tinggi yang lebih luas.

JAKARTA, (Waspada.id); 27 Agustus 2025 – Human papillomavirus (HPV) merupakan virus yang dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti kanker leher rahim, kanker anogenital, serta kutil anogenital. Kanker yang di sebabkan oleh HPV masih menjadi ancaman serius bagi populasi di dunia, termasuk di Indonesia. Pada tahun 2022, diperkirakan 660.000 perempuan terdiagnosis kanker leher rahim di seluruh dunia. Di Indonesia, kanker leher rahim merupakan kanker terbanyak kedua pada perempuan Indonesia dengan 36.000 kasus baru dan 21.000 kematian setiap tahunnya. Diperkirakan jumlah perempuan yang akan terdampak kanker leher rahim akan terus meningkat. Vaksinasi merupakan langkah penting dalam mencegah infeksi HPV penyebab kanker dan penyakit terkait HPV lainnya pada pria dan wanita, sehingga kesadaran masyarakat dan akses terhadap vaksinasi saat ini menjadi hal yang mendesak. Melalui perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus-menerus, upaya mencegah kanker terkait HPV menjadi terbuka lebar, terutama melalui vaksinasi generasi terbaru yang memberi perlindungan menyeluruh terhadap HPV penyebab kanker yang dominan di Indonesia.
Virus HPV memiliki 200 tipe yang beredar di dunia, dimana terdapat tipe HPV risiko tinggi yang sering menyebabkan kanker serta tipe HPV risiko rendah yang sering menyebabkan kutil anogenital. Pada tahun 2023, terdapat 6 vaksin HPV yang tersedia secara global, dan 3 vaksin HPV yang tersedia di Indonesia. Semuanya melindungi terhadap tipe HPV risiko tinggi yang menyebabkan sebagian besar kanker leher rahim dan anogenital yaitu tipe 16 dan 18, dan telah terbukti aman dan efektif dalam mencegah infeksi HPV, kanker leher rahim dan anogenital. Kendati demikian, terdapat tipe HPV risiko tinggi selain tipe 16 dan 18 yaitu tipe 52 dan 58 yang masih mendominasi. Teknologi vaksin terbaru memungkinkan adanya pilihan vaksin yang melindungi lebih banyak virus, termasuk HPV tipe 52 dan HPV tipe 58.

Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN

Vaksinasi HPV bisa diberikan pada anak perempuan mulai 9 tahun. Ini sesuai dengan rekomendasi IDAI 2023 dan rekomendasi IDAI 2020, yaitu diberikan pada anak perempuan usia  9 – 14 tahun. Untuk Dewasa, PAPDI juga telah mengeluarkan jadwal imunisasi dewasa, dimana vaksinasi HPV bisa diberikan mulai usia 19 tahun.

Dalam konferensi pers ini, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Anshari Saifuddin Hasibuan, Sp.PD, K-AI mengatakan, “Seiring berkembangnya bukti ilmiah dan varian HPV yang ditemukan di Indonesia, penting bagi masyarakat untuk memastikan bahwa perlindungan yang dimiliki sudah mencakup tipe-tipe HPV yang paling berisiko. Yang perlu diwaspadai, tipe HPV yang dominan di Indonesia seperti HPV 52 dan 58 ternyata tidak tercakup dalam vaksin HPV generasi lama. Oleh karena itu, masyarakat dapat melakukan revaksinasi HPV yaitu dengan vaksinasi HPV terbaru yang dapat melindungi dari 9 tipe virus, termasuk tipe 52 dan 58 yang paling sering ditemukan di Indonesia. Masyarakat bisa memulai dengan berdiskusi dengan tenaga kesehatan untuk mendapat info yang lebih mendalam dan menyeluruh dalam kaitannya dengan vaksinasi ini.”

Lebih lanjut dr. Anshari menambahkan saat ini, sudah tersedia pilihan vaksin HPV yang memiliki cakupan proteksi yang lebih luas hingga sembilan tipe HPV yang memungkinkan perlindungan lebih komprehensif terhadap subtipe yang paling umum menjadi penyebab kanker leher rahim.

Ketua Satgas Imunisasi PP PAPDI, Dr. dr. Sukamto Koesnoe, SpPD, K-AI, FINASIM mengatakan, “Kami mendorong masyarakat mengambil langkah untuk mencegah infeksi HPV dengan vaksinasi HPV sesuai rekomendasi PAPDI. Bagi yang sudah divaksin dengan generasi sebelumnya, revaksinasi HPV dengan vaksin HPV generasi baru dapat dipertimbangkan. Bagi yang belum divaksinasi, bisa mempertimbangkan vaksinasi generasi baru agar mendapat perlindungan yang lebih luas. Vaksinasi HPV terbaru akan memberikan perlindungan yang lebih optimal terhadap beberapa jenis HPV penyebab kanker leher rahim seperti HPV tipe 52 dan HPV tipe 58.”

Ketua Umum PP PAPDI, Dr. dr. Eka Ginanjar, SpPD, K-KV, FINASIM, FACP, FICA, MARS, SH, mengatakan, “PAPDI berkomitmen penuh mendukung eliminasi penyakit terkait HPV di Indonesia lewat berbagai upaya sistematis. Kami aktif mendorong peningkatan kesadaran di kalangan tenaga kesehatan dan masyarakat mengenai pencegahan penyakit akibat infeksi HPV seperti kanker leher rahim, kanker anogenital, serta kutil anogenital. Salah satu langkah nyata adalah dengan melakukan sosialisasi pembaruan kalender vaksinasi dewasa khususnya pada jadwal vaksinasi HPV untuk dewasa. Kami berharap hal ini dapat menjadi sarana bagi para tenaga kesehatan untuk secara proaktif berdiskusi dengan pasien guna meningkatkan angka vaksinasi dewasa. Revaksinasi HPV dengan vaksinasi generasi terbaru merupakan upaya penting yang bisa ditambahkan dalam kalender vaksinasi dewasa. Diskusikan dengan dokter untuk rekomendasi vaksinasi yang memberikan perlindungan lebih luas.”

Dalam kesempatan yang sama George Stylianou selaku MSD Indonesia Representative mengatakan, “Kami berharap, melalui edukasi ini, masyarakat tergugah untuk mengambil langkah proaktif terhadap kesehatan dengan berkonsultasi kepada dokter mengenai vaksinasi, sehingga dapat terlindung dari berbagai penyakit yang dapat dicegah dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Kami terus berkomitmen mendukung kolaborasi strategis dengan dokter dan asosiasi medis untuk menghadirkan vaksin HPV yang sesuai dengan kebutuhan populasi Indonesia.”

Sebagai langkah pencegahan yang efektif, masyarakat diharapkan berdiskusi dengan dokter untuk mendapatkan saran pencegahan yang tepat. Apabila belum menerima vaksinasi HPV lengkap atau memiliki riwayat medis tertentu, sebaiknya segera berkonsultasi dengan tenaga kesehatan guna mendapatkan informasi dan rekomendasi yang sesuai. Konferensi pers ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya vaksinasi HPV sebagai upaya perlindungan diri dan keluarga terhadap kanker leher rahim dan penyakit lain yang berkaitan dengan infeksi HPV karena #YourDecisionMatters.

-Selesai-
Jika tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang vaksinasi dan tetap terinformasi mengenai pembaruan terbaru, Anda dapat mengikuti satgasimunisasipapdi.com
Mengenai Kanker Leher rahim di Indonesia
Secara global, kanker leher rahim adalah salah satu kanker paling umum pada perempuan. Pada 2022 tercatat sekitar 660.000 kasus baru dan sekitar 350.000 kematian akibat kanker ini. Tanpa tindakan segera, diperkirakan jumlah kasus baru akan meningkat dari sekitar 662.300 pada 2022 menjadi lebih dari 760.000 pada 2030, sementara angka kematiannya bisa naik dari sekitar 348.900 menjadi 411.000.

Kanker leher rahim menjadi mayoritas (85%) dari beban kanker di negara-negara berkembang. Kanker leher rahim menyumbang 7,5% dari semua kematian akibat kanker wanita secara global pada tahun 2012, dan ditemukan bahwa tingkat kematian akibat kanker leher rahim lebih tinggi di negara-negara berkembang. Strategi global WHO “90–70–90” mendesak 90% gadis lengkap divaksin sebelum usia 15 tahun, 70% perempuan diskrining pada usia 35 dan 45 tahun, dan 90% perempuan dengan penyakit leher rahim menerima perawatan tepat waktu.

Tentang PAPDI
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) adalah perhimpunan yang menjadi wadah berkumpul dan bersatunya seluruh Internis yang berada di Indonesia. Sejak dibentuk dan diresmikan pada tanggal 16 November 1957, PAPDI sampai dengan saat ini telah memiliki anggota sebanyak 5.283 Internis dengan jumlah Konsultan sebanyak 1.121 Konsultan pada masing-masing bidang Ilmu Penyakit Dalam yang berjumlah 11 sub-spesialis (Alergi Imunologi Klinik, Ginjal Hipertensi, Gastroenterohepatologi, Geriatri, Hematologi Onkologi Medik, Kardiovaskular, Endokrin Metabolik dan Diabetes, Pulmonologi dan Medik Kritis, Psikosomatik dan Paliatif Medik, Reumatologi, Penyakit Tropik Infeksi). Selain itu sebanyak 2.538 Internis telah menyandang gelar FINASIM (Fellow of The Indonesian Society of Internal Medicine). PAPDI saat ini memiliki 39 Cabang PAPDI yang tersebar dari Provinsi Aceh sampai dengan Tanah Papua.
https://www.papdi.or.id/tentang-papdi/kantor-cabang

Tentang MSD
Di MSD, dikenal sebagai Merck & Co., Inc., Rahway, N.J., USA di Amerika Serikat dan Kanada, kami bersatu dalam tujuan kami: Kami menggunakan kekuatan ilmu pengetahuan terdepan untuk menyelamatkan dan meningkatkan kehidupan di seluruh dunia. Selama lebih dari 130 tahun, kami telah membawa harapan bagi umat manusia melalui pengembangan obat-obatan dan vaksin penting. Kami bercita-cita untuk menjadi perusahaan biofarmasi intensif penelitian terkemuka di dunia – dan hari ini, kami berada di garis depan penelitian untuk memberikan solusi kesehatan inovatif yang memajukan pencegahan dan pengobatan penyakit pada manusia dan hewan. Kami mendorong tenaga kerja global yang beragam dan inklusif dan beroperasi secara bertanggung jawab setiap hari untuk memungkinkan masa depan yang aman, berkelanjutan, dan sehat bagi semua orang dan komunitas. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.msd.com dan terhubung dengan kami di Twitter, LinkedIn dan YouTube.(Id28)

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE