MEDAN (Waspada.id): Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) bersama Rumah Sakit Umum (RSU) Royal Prima Medan menggelar kegiatan kick off program pemeriksaan mamografi gratis bagi masyarakat, khususnya perempuan, sebagai upaya pencegahan kanker payudara stadium lanjut, di RSU Royal Prima Medan, Senin (24/11).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Aya Tri Handaka perwakilan dari YKPI, Direktur Utama PT Royal Prima Tbk Prof. Dr. Tommy Leonard, SH, MKn., Direktur Utama RSU Royal Prima Dr. dr. Wienaldi, MKM, MQM dan jajarannya.
Ketua YKPI, Linda Agum Gumelar dalam sambutannya secara virtual menyampaikan bahwa kanker payudara masih menjadi jenis kanker dengan jumlah kasus tertinggi pada perempuan di Indonesia. Berdasarkan data Global Cancer 2022, tercatat sekitar 66 ribu kasus baru kanker payudara pada 2021, dengan angka kematian mencapai sekitar 22 ribu orang.
“Sebagian besar kasus terjadi karena keterlambatan penanganan. Karena itu visi YKPI adalah Indonesia bebas kanker payudara stadium lanjut melalui upaya promotif dan preventif,” ujarnya.
Program mamografi gratis ini terselenggara berkat donasi keluarga almarhum Hengki Leon dari Jakarta, yang keluarganya terdampak langsung kanker payudara. Keluarga tersebut mendonasikan dana untuk pelaksanaan pemeriksaan mamografi bagi 1.000 perempuan.
Pada tahap awal, RSU Royal Prima Medan mendukung pelaksanaan pemeriksaan mamografi gratis bagi 100 orang. YKPI dan RSU Royal Prima juga berbagi dukungan pendanaan agar kegiatan dapat berjalan dengan optimal.
YKPI berharap kerja sama dengan RSU Royal Prima dapat terus berlanjut, termasuk penyelesaian target pemeriksaan bagi 900 penerima manfaat lainnya pada tahun mendatang.
Selain itu, YKPI mengimbau para peserta agar tidak takut melakukan pemeriksaan. Jika ditemukan kelainan, masyarakat diminta segera berkonsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan, termasuk dokter bedah onkologi, untuk penanganan lebih lanjut.
YKPI juga mengedukasi pentingnya deteksi dini melalui metode SADARI (Periksa Payudara Sendiri) yang dapat dilakukan pada hari ke-7 hingga ke-10 setelah hari pertama haid, serta SADANIS dan mamografi rutin bagi perempuan berusia di atas 40 tahun.
“Deteksi dini adalah cara terbaik dan paling terjangkau untuk mencegah kanker payudara berkembang ke stadium lanjut,” tutup Linda Agum Gumelar.
Pada kesempatan yang sama Direktur Utama RSU Royal Prima Dr dr Wienaldi MKM. MQM menyampaikan deteksi dini kanker payudara sangat penting untuk penanganan yang lebih baik.
Dikatakan Wienaldi, deteksi dini kanker payudara dapat dilakukan dengan SADARI (pemeriksaan payudara sendiri). “Pemeriksaan ini dilakukan setiap sebulan sekali, “katanya.
Ditambahkan dr Wienaldi juga jika kanker payudara ditemukan dan diobati sejak dini besar peluang pasien akan dapat sembuh. (id09)
