Penulis: Yusuf A. R. Daulay S.Kep., Ners & Dr. Siti Zahara Nasution, SKp., MNS
Program Studi Magister Ilmu Keperawatan F.Kep USU
Range of Motion (ROM) adalah serangkaian latihan yang bertujuan untuk mempertahankan atau meningkatkan pergerakan sendi dan otot. Di ruang Intensive Care Unit (ICU), penerapan latihan ROM menjadi sangat penting karena pasien sering mengalami imobilisasi akibat kondisi kritis atau penggunaan alat bantu seperti ventilator.
Latar Belakang dan Permasalahan
Pasien dengan terpasang Ventilasi Mekanik

Pasien ICU umumnya mengalami imobilisasi sebagai bagian dari proses perawatan. Imobilisasi yang berkepanjangan dapat menyebabkan penurunan fungsi tubuh, terutama penurunan ROM pada sendi-sendi utama seperti siku, pergelangan tangan, dan pergelangan kaki. Jika tidak ditangani, hal ini dapat berujung pada penurunan kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari (Activity Daily Living/ADL) dan risiko terjadinya kontraktur.
Manfaat Latihan ROM di ICU
● Meningkatkan Kekuatan Otot: Studi menunjukkan bahwa latihan ROM, baik pasif maupun aktif, efektif meningkatkan kekuatan otot pasien ICU. Peningkatan kekuatan otot ini terjadi pada lengan maupun tungkai, dibandingkan dengan pasien yang tidak mendapatkan latihan ROM, di mana kekuatan otot justru menurun.

● Mencegah Komplikasi Imobilisasi: Latihan ROM membantu mencegah atrofi otot, kontraktur sendi, dan memperbaiki sirkulasi darah, sehingga mengurangi risiko komplikasi akibat tirah baring lama
● Menstabilkan Parameter Hemodinamik : Pada pasien dengan ventilasi mekanik, latihan ROM pasif terbukti dapat memperbaiki parameter hemodinamik seperti tekanan darah, denyut nadi, saturasi oksigen, dan laju pernapasan, tanpa menyebabkan instabilitas yang signifikan.
● Mempercepat Rehabilitasi: Latihan ROM merupakan bagian dari program rehabilitasi dini yang dapat mempercepat pemulihan mobilitas, memperpendek masa rawat, dan meningkatkan peluang pasien untuk lepas dari ventilator.
Jenis dan Prosedur Latihan ROM di ICU
● ROM Pasif: Dilakukan oleh perawat atau fisioterapis tanpa partisipasi aktif dari pasien, cocok untuk pasien yang tidak sadar atau sangat lemah.

● ROM Aktif dan Aktif-Bantu: Pasien melakukan gerakan sendiri atau dengan sedikit bantuan, jika kondisi memungkinkan.

Prosedur latihan meliputi:
□ Gerakan pada sendi utama (fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi).
□ Dilakukan secara ritmis, 10 repetisi per sendi, selama 30–60 menit per sesi.
□ Pemantauan ketat terhadap tanda-tanda intoleransi seperti perubahan tekanan darah, denyut jantung, saturasi oksigen, dan laju napas.
Efektivitas dan Keamanan
Penelitian menunjukkan bahwa latihan ROM aman dilakukan pada pasien ICU, termasuk yang menggunakan ventilator mekanik. Hanya sedikit pasien yang mengalami intoleransi, seperti takipnea (nafas cepat), yang dapat diatasi dengan menunda latihan hingga kondisi stabil
“Latihan Range of Motion dan massage merupakan intervensi efektif untuk meningkatkan kekuatan otot pasien kritis di ICU. Disarankan agar latihan ini menjadi bagian dari perawatan rutin di ICU”