MEDAN (Waspada.id): Banjir merata di berbagai kawasan Kota Medan,pada Kamis (27/11/2025) sehingga masyarakat saling mengingatkan melalui media sosial (Medsos). Selain itu curhat warga di grup-grup WA, terutama saudara maupun anak mereka yang berada di kawasan terdampak lain, seperti Tapanuli Selatan, Sibolga, Taput, dan Langkat.
Bahkan beredar informasi kawasan yang rawan dilalui akibat banjir. Pesan dikirim dari WA ke WA ini segera direspon oleh pengguna Whats App.
Dalam beragam pesan saling mengingatkan untuk siaga terhadap banjir, warga juga menyesalkan banyaknya sampah berserakan dibawa air di parit-parit dan menduga inilah penyebab banjir. Bahkan pesan berhati-hati terhadap angin siklon juga disebar warga di grup Whats App.
Warga Jalan HM Joni Medan yang anaknya terjebak di Tapanuli Tengah, menuliskan pesannya dalam grup WA, bahwa anaknya terjebak di perjalanan saat akan kembali ke Medan.
Selain itu, organisasi dengan beragam profesi juga mulai mengumpulkan donasi untuk korban bencana. Bahkan ada yang akan langsung ke lokasi banjir di Kota Medan untuk memberi bantuan makanan.
Forum Komunikasi Muslimah Indonesia (FKMI) misalnya, telah membuka donasi di grup WA untuk korban bencana. Kelompok perempuan muslimah ini tampak cepat dalam pengumpulan dana karena penerimaan donasi akan ditutup pada Kamis(26/11/2025) pada sore hari.
Prihatin
Terpisah Ketua Forum Masyarakat Sipil Sumatera Utara (FORMASSU) Arifani SH.MH, menyampaikan prihatin atas musibah banjir ini. Dia juga menyesalkan lambatnya penanganan oleh pemerintah terkait bencana di berbagai wilayah dengan dalih jalan tidak bisa dilewati. Padahal kata Arifani hujan yang selalu berpotensi banjir selalu terjadi setiap bulan Nopember-Desember.
“Sudah ada peringatan dari BMKG harusnya diantisipasi penanganan seperti apa. Kalau banjir harusnya rakyat kemana dan bantuan diberikan dimana. Sehingga rakyat tetap diperhatikan dan pemimpin ada untuk rakyatnya,”pungkas Arifani. (id18)










