Scroll Untuk Membaca

Lainnya

Dari Sekolah Hampir Roboh, SMK Negeri 1 Cibogo Bangkit Lewat Program Revitalisasi Sekolah

Dari Sekolah Hampir Roboh, SMK Negeri 1 Cibogo Bangkit Lewat Program Revitalisasi Sekolah
Stafsus Kemendikdasmen Bidang Komunikasi dan Media, Ma'ruf El mengunjungi proses revitalisasi sekolah di SMK Negeri 1 Cibogo yang tadinya hampir roboh, kini dipenuhi asa setelah meraih pendanaan revitalisasi dari pemerintah.
Kecil Besar
14px

SUBANG (Waspada.id): Kondisi bangunan yang nyaris roboh sempat menjadi kekhawatiran besar bagi warga SMK Negeri 1 Cibogo, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Dua ruang belajar yang hampir ambruk terpaksa ditopang dengan tiang besi agar tetap bisa digunakan. Namun, kini wajah sekolah itu berubah drastis setelah mendapatkan bantuan melalui program revitalisasi satuan pendidikan dari pemerintah.

Kepala SMK Negeri 1 Cibogo, Ade Suhedin, mengungkapkan bahwa revitalisasi ini menjawab kebutuhan mendesak sekolah akan sarana belajar yang layak. “Sebelum revitalisasi, ada dua ruangan yang mau roboh. Sebelumnya sempat kita tahan dengan tiang besi. Kemudian di tahun 2025 kita dapat revitalisasi, sehingga bisa terselesaikan permasalahannya,” urainya.

Dengan total 451 murid yang terbagi ke dalam 18 rombongan belajar, perbaikan infrastruktur ini memberikan semangat baru bagi warga sekolah. “Anak-anak pun merasa senang karena melihat ruangan baru,” tambah Ade.
Salah satu siswa kelas XII Akuntansi, Darnengsih, turut merasakan manfaat program ini.

“Dulu kami sering kekurangan kelas dan belajar di luar, juga sering bocor kalau hujan. Sekarang sudah tidak lagi. Terima kasih kepada Bapak Presiden yang sudah merenovasi sekolah kami, sekarang jadi jauh lebih baik,” ungkapnya.

SMK Negeri 1 Cibogo menjadi salah satu sekolah penerima manfaat program revitalisasi dengan alokasi anggaran sebesar Rp1,359 miliar untuk rehabilitasi berat pada tiga ruang, rehabilitasi sedang pada empat ruang, serta pembangunan fasilitas toilet. Hingga Oktober 2025, progres revitalisasi telah mencapai lebih dari 60 persen dan ditargetkan rampung pada November 2025.
Direktur Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Saryadi, menjelaskan bahwa program revitalisasi merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk memperkuat kualitas pendidikan vokasi melalui peningkatan infrastruktur satuan pendidikan.

“Menu revitalisasi ini disasarkan untuk rehabilitasi rusak sedang dan berat. Sekolah yang menjadi penerima dipastikan memiliki kondisi sarana dan prasarana yang membutuhkan perbaikan signifikan. Kami menggunakan data DAK 2024 untuk lokus 2025, dikombinasikan dengan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) yang memuat kondisi sarana dan prasarana sekolah. Data tersebut kemudian diverifikasi dan divalidasi untuk memastikan ketepatan sasaran,” ujar Saryadi di Subang, Senin (13/10/2025).

Ia menegaskan bahwa baik sekolah negeri maupun swasta memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan bantuan revitalisasi, selama memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.

“Selama memenuhi kriteria, memiliki kondisi ruang dan sarana prasarana yang rusak, terdaftar di Dapodik, dan memiliki kepemilikan lahan yang sah, maka sekolah berhak mengajukan revitalisasi,” tambahnya.

Pada tahun 2025, sebanyak 1.439 SMK di seluruh Indonesia telah mendapatkan bantuan renovasi dan revitalisasi infrastruktur dari pemerintah. Untuk tahun depan, Saryadi menyebut bahwa pemerintah memiliki komitmen yang sama untuk revitalisasi.

“InsyaAllah akan dialokasikan kembali anggaran untuk revitalisasi,” pungkasnya.

Pelaksanaan revitalisasi turut melibatkan berbagai pemangku kebijakan, termasuk pemerintah daerah. Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Edy Purwanto, menyebutkan bahwa pihaknya berperan aktif dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan program.

“Kami melakukan pengawasan bagaimana membantu kontrol ketika sudah sampai ke target-targetnya. Kita lihat dari target-target itu apakah sudah sesuai dengan yang direncanakan,” jelasnya.

Pemerintah berharap, dengan hadirnya program Revitalisasi SMK di berbagai daerah, seluruh peserta didik dapat belajar dalam lingkungan yang aman, nyaman, dan berdaya dukung tinggi terhadap pembelajaran vokasi yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja.

Revitalisasi ini tidak hanya memperbaiki bangunan fisik, tetapi juga menjadi langkah nyata untuk membangun semangat baru dalam pendidikan vokasi Indonesia—menyiapkan generasi muda yang terampil, mandiri, dan siap bersaing di tingkat nasional maupun global.

Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE